Arrokoth mengorbit pada Sabuk Kuiper terjauh dan berjarak 6,33 miliar km dari Bumi, ini merupakan objek paling jauh yang dikunjunjungi pesawat antariksa.
Pada 2019, pesawat antariksa New Horizons berhasil menyelesaikan terbang di atas Arrokoth mengungkapkan bentuk batuan yang tidak biasa dan berwarna merah.
Baca Juga: Ditemukan Sisa Monster Prasejarah Berusia 10 Juta Tahun di Pantai Florida
Tetapi mengapa Arrokoth – yang berarti ‘angkasa’ dalam bahasa penduduk asli Amerika Powhatan– menjadi begitu merah, sesuatu yang masih menjadi misteri.
Permukaan Arrokoth diselimuti oleh sebuah lapisan metanol beku, sejenis alkohol yang membuat manusia menjadi buta, selain senyawa-senyawa organik yang menyebabkan terbentuknya warna merah.
Meskipun Arrokoth dipenuhi berbagai gula, Dr Meinert mengatakan kepada MailOnline, itu bukan berarti Arrokoth akan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Dr Meinert mengatakan: “Kami mendeteksi glukosa dan galaktosa pada sampel yang diketahui akan memicu rasa manis.”
“Dengan kelimpahan yang rendah dari gula secara individu dan khususnya molekul organik lain dalam es dianggap menjadi racun,” tambahnya.
Penemuan batuan antariksa ini sangat vital untuk memahami bagaimana kehidupan muncul dalam tata surya.