Ngeri, Banjir Sudah Merendam Ratusan Hektare Sawah di Jatitujuh, Petani Sedih

7 Januari 2021, 05:49 WIB
RATUSAN hektare sawah di Jatitujuh Majalengka terendam banjir.* /Rachmat Iskandar ZP/

ZONA PRIANGAN - Kurang lebih 300 hektare sawah di tujuh desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terendam banjir.

Banjir terjadi sejak empat hari yang lalu dengan ketinggian air mencapai kurang lebih satu meter, akibat luapan air Sungai Cibuaya.

Para petani khawatir jika rendaman terlalu lama, tanaman padi yang baru berusia satu bulanan ini akan membusuk.

Baca Juga: Stop! Penggunaan Husnul Khatimah untuk Orang Meninggal, Itu Kebiasaan Tidak Tepat

Bayang-bayang gagal panen dan menanggung kerugian kini melanda benak para petani.

Di beberapa wilayah ketinggian air hingga Rabu (6/1/2021) masih setinggi kurang lebih 50 cm.

Di tempat lainnya seperti Panyingkiran sudah mulai berkurang tinggal sekitar 40 cm.

Baca Juga: Hasil Riset, Masa Depan Banyak Janda, Umur Suami Lebih Pendek Daripada Ibu-ibu, Ini Penyebabnya

Namun jika hujan deras kembali turun dan wilayah hulu banjir maka Sungai Cibuaya kembali meluap dan ketinggian air bertambah.

Yahya petani di Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh mengungkapnan, areal sawah di wilayahnya yang terendam banjir mencapai 3 hektare.

Namun desa tetangganya seperti Biyawak dan Jatiraga mencapai puluhan hektare karena posisi sawah lebih rendah.

Baca Juga: Tubuh Tiba-tiba Ada Memar, Hati-hati Anda Berarti Sudah Terserang Penyakit Mematikan Ini

Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Carsidi mengungkapkan, areal sawah yang terendam di wilayahnya mencapai kurang lebih 30 hektare.

Masing-masing berada di Blok Kilang Maong, Bang Tangkal dan Blok Bedug, dengan usia tanam rata-rata satu bulan lebih.

“Sungai Cibuaya meluap sejak Minggu malam. Namun jika hujan kembali turun kemungkinan sungai akan meluap,” tutur Carsidi.

Baca Juga: Kaum Pria Pasti Malu Menderita Penyakit Ini tapi Cobalah Ramuan Daun Pandan untuk Mengatasinya

Banjir di Jatitujuh sempat ditinjau Dandim 0617 Majalengka Let Kol Inf Andik Suswanto, Rabu (6/1/2021).

Sawah yang terendam banjir mencapai kurang lebih 300 hektare. Itu terjadi di Desa Jatitujuh seluas 20 hektare.

Jatitengah 26 ha, Jatiraga 30 ha, Desa Sumber Kulon 30 ha, Desa Sumber Wetan 45 ha, Biawak 30 ha dan serta Desa Panyingkiran 2 ha.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

“Intensitas hujan belakangan ini sangat tinggi, sementara Sungai Cibuaya tak mampu menampung aliran air,” ungkap Andik.

Jika banjir terus melanda maka diprediksi para petani akan mengalami gagal panen.

Upaya untuk mengatasi banjir, yakni dilakukannya normalisasi sungai Cibuaya.

Baca Juga: Mementingkan Istri Ternyata Termasuk Durhaka Kepada Orangtua, Ini Azabnya!

Endapan lumpur di buang serta memperlebar alur sungai dan air yang melimpah di Cibuaya langsung dialirkan ke Cimanuk.

"Pemantauan banjir kita lakukan mencegah adanya korban, memonitor potensi banjir atau tiba-tiba terjadi lagi," ucap Dandim.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler