Lowongan Kerja di Kawasan Industri Rancaekek Ternyata Palsu, Hati-hati Penipuan

12 Februari 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi lowongan kerja,* /Pixabay


ZONA PRIANGAN - Mendengar ada lowongan kerja, pasti jadi angin surga bagi mereka yang masih menganggur di masa pandemi Covid-19 ini.

Tapi hati-hati, jangan mudah tergiur tawaran lowongan kerja, sebab banyak penipu yang memafaatkan suasana pandemi Covid-19.

Korban penipuan lowongan kerja, kini bermunculan termasuk di kawasan industri Rancaekek Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Ada Ibu-ibu Tetap Selingkuh walau Hidup Bahagia, Ini Beberapa Faktor yang Menggodanya

Hingga Februari 2021, sejumlah perusahaan di kawasan industri Rancaekek Kabupaten belum membuka lowongan kerja.

Jadi jika ada oknum yang memberi informasi ada lowongan kerjadi kawasan industri Rancaekek Bandung, patut diduga sebagai penipu.

Salah satu korban penipuan, menimpa Edi Sutrisno, warga Kabupaten Bandung, yang semula ingin membantu keponakannya mendapat kerja.

Baca Juga: Bansos BSU Diselewengkan untuk Membeli Mobil Mewah Lamborghini Huracan

Awalnya, Edi berniat untuk membantu salah satu anggota keluarganya, untuk mendapatkan pekerjaan setelah lama menganggur.

Sebagaimana diberitakan prfmnews.id sebelumnya dalam artikel "LAGI ! Warga Ini Jadi Korban Modus Penipuan Lowongan Kerja Pabrik di Rancaekek, Kenali Ciri-cirinya".

Berbekal informasi dari rekan sekantor, ia pun tergiur untuk ikut mendaftarkan keponakannya itu pada seseorang.

Ia dihubungi oleh terduga pelaku, seorang wanita, untuk melakukan pertemuan dan membawa sejumlah biaya untuk administrasi.

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

"Sempet juga saya dihubungi (diduga) pelakunya gitu, untuk janjian ketemu rencananya mah," tutur Edi.

"Cuma informasi dari temen katanya ya, ada ADM-nya istilahnya, kalau laki-laki 1 juta, kalau perempuan kemarin minta 800 ribu," ujar Edi saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Jumat 12 Februari 2021.

Keraguan Edi sudah muncul sejak awal, karena foto KTP yang dikirimkan dengan penampilan aslinya berbeda.

Baca Juga: Hati-hati Gempa di Kota Bandung Berkekuatan Magnitude 6,8-6,9 Akibat Sesar Lembang

Edi dan terduga pelaku bertemu keesokan harinya di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Tepat di sekitar gerbang sebuah pabrik tekstil.

"Saya niatnya pengen membantu, nolong anggota keluarga yang belum punya kerja," ungkap Edi.

"Ya mungkin di situ kecurigaan saya kesampingkan dulu. Soalnya memang betul-betul fisiknya beda, dengan yang diposting temen saya, fotocopy KTP-nya," lanjut Edi.

Baca Juga: Tiga Pesepeda Kabur, Hasil Tes Swab Antigen Tunjukkan Positif Covid-19

Edi sempat berbincang-bincang dengan terduga pelaku, mengharapkan keponakannya dapat segera diterima bekerja.

Pada pertemuan itu Edi pun memberikan berkas-berkas yang diperlukan layaknya sedang melamar pekerjaan, dimasukkan ke dalam sebuah amplop besar.

Uang yang katanya biaya administrasi, baru saja diambilnya dari ATM. Disatukan dalam amplop bersama berkas-berkas tadi, lalu diserahkan.

Baca Juga: BST Lewat PT Pos Indonesia Sudah Cair, Pengambilan Rp300 Ribu Tidak Bisa Diwakilkan

"Kecurigaan saya nambah lagi tuh, si lamaran itu hanya dilipet, lipet, lipet gitu. Sebetulnya bisa aja dicegah dari kecurigaan itu," kata Edi.

Tapi entah kenapa, Edi tidak melakukan apa-apa. Dalam pikirannya hanya ingin menolong keponakan.

"Udah dilipet-lipet gitu dia izin aja. Ini saya cepet-cepet nih mau buru-buru masuk kerja katanya. Karena udah jam 7 masuk kerjanya jam 7," Edi menirukan ucapan pelaku.

Baca Juga: Ini Karakter Ibu-ibu yang Mudah Jatuh Dalam Pelukan Suami Orang

Edi mengaku tidak dihipnotis. Tapi karena buru-buru dirinya menghilangkan rasa curiga.

Edi menunggu kabar hingga sore hari. Sementara temannya mengaku sudah dihubungi terduga pelaku, untuk melakukan panggilan wawancara.

Edi baru menyadari bahwa informasi selanjutnya akan diterima oleh pelamar kerja.

Baca Juga: Gempa Disusul Peringatan Tsunami, Warga Sepanjang Pantai Panik Cari Tempat Aman

Keponakannya baru mengabarkan keesokkan harinya, Rabu 10 Februari setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Keponakan Edi datang atas panggilan kerja yang diduga palsu tersebut, dan sampai di lokasi menunggu panggilan.

Tak lama, satpam perusahaan tersebut menyampaikan bahwa perusahaan tidak membuka lowongan kerja untuk laki-laki.

Baca Juga: Otak Jadi Sehat dan Stres Hilang, Lakukan Hubungan Intim Pagi Hari

Edi pun menjelaskan ciri-ciri dari terduga pelaku yang merupakan seorang wanita itu.

"Kalau secara fisik penampilannya cantik, warna kulit putih, tingginya sedang, pakai kerudung, ngobrol seperti biasa pake bahasa nyunda gitu, perawakannya berisi lah, penampilannya kayak orang yang mau masuk kerja gitu," terang Edi.

Edi dan rekan sekantornya sempat melaporkan hal ini pada pihak kepolisian.

Baca Juga: Mimpi Berhubungan Intim Terbagi 6 Kelompok, Ini Penjelasannya dari Pakar Mimpi

Tindak lanjutnya dengan kembali mengumpulkan beberapa laporan lain dengan kasus, modus, dan ciri-ciri terduga pelaku yang memiliki kemiripan.

Ia mengaku mengalami kerugian sebesar Rp1 Juta. Namun Edi menduga jika berdasarkan pengalaman dan laporan rekan kerjanya, total kerugian bisa mencapai Rp7 Juta.

Ia berharap masyarakat dapat waspada dan berhati-hati dengan modus-modus penipuan dengan kedok lowongan pekerjaan.

Baca Juga: Coba Tanam Kemangi, Serai, Bambu Air, dan Lavender, Pintu Rezeki Ibu-ibu Makin Terbuka

"Memang dengan kondisi sekarang pandemi, berita ini ga terlalu boom masalah lowongan pekerjaan ini. Tapi jangan sampai ada korban lagi lah," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler