Mempercepat pelaksanaan vaksinasi Dengan Melibatkan Ibu-ibu PKK

12 November 2021, 17:00 WIB
Berdayakan Ibu-ibu PKK dalampelaksanaan Vaksinasi. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Masih banyaknya lansia yang belum menjalani vaksinasi sebagian besar disebabkan oleh kondisi tekanan darah yang tinggi, sehingga mereka harus menunda sementara vaksinasi menunggu hingga tekanan darah normal.

Sekretaris Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka Suparman mengatakan, lansia yang sudah menjalani vaksin di wilayahnya baru mencapai sekitar 50 persenan, sisanya harus ditunda karena mengalami hipertensi.

Mereka yang tekanan darahnya sudah turun langsung dijemput oleh Babinsa dan Babinkamtibmas ke rumah masing-masing untuk mendatangi sentra vaksin di Kantor Balaia Desa.

Baca Juga: Video Mengharukan, Kucing yang Hilang Kembali ke Rumah, Hewan Itu Masih Hafal Suara Pemiliknya

“Di kami ada sekitar 2.700 penduduk yang wajib menjalani vaksin. 60 persennya adalah lansia.” ungkap Suparman.

Mengatasi lansia yang mengalami hipertensi menurut Suparman, petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan segera memberikan obat penurun tensi, esoknya begitu diketahui tekanan darah normal langsung diberikan suntkan vaksin. Jika menunggu lama khawatir tekanan darah kembali naik.

Dia mengaku bersyukur karena para lansia yang menjalani vaksinasi ini tidak menalami keluhan apapun setelah di vaksin. Hal ini diketahui selama menjalani observasi dan pemantauan hingga keesokan harinya dengan didatangi ke rumah-rumah mereka. Selain itu begitu para lansia pulang usai menjalani vaksin merekapun diminta untuk menginformasikan ke desa mengalami keluhan rasa sakit.

Baca Juga: Miliarder Ceko Membeli 27 Persen Saham West Ham United

“Di kami hampir selesai, yang belum terpantau adalah remaja karena mereka menjalani vaksin di sekolah masing-masing. ini tidaka da data di desa. Kalau untuk masyarakat yang tidak bersedia di vaksin di taktrak ka bumina ku Babinsa sareng Babinkamtibmas ditambih ti Puskesmas,” ungkap Sekretaris Desa Suparman.

Mereka yang tisak bersedia datang ke sentra vaksinasi ini bukan karena persoalan hoak atau tidak bersedia di vaksin, setelah diteliti menurut Sumapraman ternyata akibat takut dengan jarum suntuk.

“Banyak warga yang saat disuntik harus dipegangi dan matanya ditutup karena takut jarum. Jadi mereka tidak mau datang ke tempat vaksin itu ya karena takut disuntik karena tidak terbiasa disuntik saat sakit,” ungkap Sekretaris Desa.

Baca Juga: Korea Selatan Menguji Sistem Pengendalian Taksi Udara

Hal tersebut dibenarkan salah seorang lansia Juned (63), dia semula mengaku enggan di vaksin karena selama hidupnya nyari tidak pernah di suntik. Ketika merasakan sakit dia cukup dengan obat yang ada di warung dekat rumahnya.

“Selama ini tidak pernah sakit, kalau sakit kepala yang cukup obat warung langsung sembuh,” ungkap Juned yang datang ke tempat vaksinasi dijemput petugas.

Eem warga lainnya mengatakan, tidak bersedia di vaksin karena merasa selama ini tidak pernah bepergian jauh. Setiap harinya hanya pergi ke sawah sehingga menganggap tidak perlu untuk di vaksin. Disamping diapun takut dengan jarum suntik.

Baca Juga: Warga Majalengka Mulai Termotivasi untuk Menjalani Vaksin


Berdayakan PKK dan Pos KB Desa

Terbatasnya Petugas Kesehatan sementara Pemerintah Desa ingin mempercepat pelaksanaan vaksinasi, Pemerintah Desa Kertawinangun berupaya memberdayakan ibu-ibu PKK Desa untuk menjadi petugas administrasi dan mengedukasi masyarakat agar bersedia datang ke tempat vaksin.

Semua istri pamong desa ada di desa membantu pelaksanaan vaksinasi, ada yang bertugas sebagai penerima pendaftaran, petugas perivikasi identitas sambil merapikan persyaratan pendaftaran, mengabsen calon yang akan di vaksin setelah data di catat petugas, menunjukan ruang penyuntukan, ada pula yang menunjukan tempat pemeriksaan kesehatan dan sebagainya.

Dengan cara sepeperti itu menurut Suparman, dalam sehari bisa melayani lebih dari 75 orang. Lamanya pelaksanaan vaksinasi karena menunggu masyarakat datang ke tempat vaksin. Mereka ada yang ke sawah atau kebun terlebih dulu atau pulang dari pasar atau disusul ke rumahnya baru datang ke tempat vaksin.

Baca Juga: Para Pemimpin Komunis China Mendorong Xi Jinping untuk Mempertahankan Kekuasaan - Mungkin Seumur Hidup

“Dengan begitu pekerjaan pamong desa tidak terganggu melayani masuarakat lain yang berkepentingan ke desa.” ungkap Suparman. ***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler