Network
ZONA PRIANGAN - Kejahatan digital makin canggih saja. Kini para penipu menggunakan modus mengirim pulsa ke nomor yang salah.
Tahapan kejahatan penipuan itu dimulai dengan pelaku mengirim pulsa secara acak ke nomor handphone tertentu.
Nomor penerima pulsa kemudian dihubungi. Penipu biasanya mengirim pulsa nominal Rp 25.000 kemudian minta dikirim balik cukup Rp 10.000.
Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale
Saat minta dikirim balik, penipu biasanya memandu dengan kode-kode tertentu hingga dituruti korban.
Padahal kode-kode yang disampaikan penipu bukan untuk mengirim balik pulsa, melainkan untuk mengambil semua data yang ada di handphone korban.
Penipu kemudian mengkloning mulai nomor handphone korban hingga aplikasi yang ada semisal WhatsApp, Telegram, mobile banking.
Baca Juga: Baca Surat Al Ikhlas Sebelum Tidur Sebanyak Tiga Kali Akan Mendapatkan Manfaat Luar Biasa
Tidak ketinggalan penipu nanti akan membajak semua media sosial yang dimiliki korban.
Korban penipuan semacam itu sudah banyak, seperti yang dialami seorang PNS di Pemkot Cirebon, AG.
Semula AG kaget akun media sosialnya ada yang membajak. Kemudian penipu menggunakan media sosial korban mencari mangsa.
Baca Juga: Ibu-ibu Harus Tahu Aglonema Paling Murah Rp 20.000, Pride of Shumatra Jenis yang Paling Bagus
Belakangan AG menyadari keuangan dirinya pun dikuras. Akhirnya AG tidak bisa banyak berbuat kecuali mematikan nomor handphone lamanya dan mengganti dengan nomor baru.
Belajar dari pengalaman kasus yang dialami AG, perlu diwaspadai jika mendapat pulsa yang nyasar kemudian ada yang menghubungi untuk minta kirim balik.
Pesan yang masuk lebih baik diabaikan. Jangan sekali-kali menuruti perintah penipu dengan mengetik *FORMAT*.
Baca Juga: Memelihara Kucing, Dimudahkan Rezeki dan Dapat Pengampunan Dosa dari Allah SWT
Ataupun kalau kita ingin berniat baik mengirim balik, lebih aman kirim manual dengan membeli pulsa di counter.***
