Sektor Ekonomi Mikro di Majalengka Mulai Menggeliat, UMKM Diharapkan Bangkit Kembali

- 30 November 2020, 20:52 WIB
Pedagang pindang di Desa Randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tetap bertahan walaupun ditengah pandemi. Para pedagang pindang di desa ini tidak banyak terpengaruh oleh pandemi, mereka terus berjualan./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar
Pedagang pindang di Desa Randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tetap bertahan walaupun ditengah pandemi. Para pedagang pindang di desa ini tidak banyak terpengaruh oleh pandemi, mereka terus berjualan./ZonaPriangan/Rachmat Iskandar /

ZONA PRIANGAN - Dampak pandemi yang terjadi sejak April lalu di Kabupaten Majalengka sangat dirasakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah. Terjadi penurunan produksi, penjualan, konsumsi, jasa dan bermuara pada turunnya pendapatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi UMKM Kabupaten Majalengka dan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten yang menggelar Webinar, Manfaat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Senin 30 November 2020.

Seratus ribu lebih pelaku UMKM di Kabupaten Majalengka merasakan hal tersebut, terlebih ketika pemberlakuan PSBB yang bembuat orang tidak keluar rumah, semua sektor industri benar-benar lesu, karena pembeli minim. Mereka yang masih memproduksi barang jumlahnya sangat minim.

Baca Juga: Mesti Diketahui, Ini 6 Golongan yang Pasti Gagal Dapat Bantuan Presiden UMKM Rp2,4 Juta

Munculnya Keputusan Presiden soal Pemulihan Ekonomi Nasional melalui beragam cara serta adanya pencabutan PSBB, sedikit mengeliatkan perekonomian para pelaku usaha di Majalengka.

Pemerintah pusat mulai meluncurkan beberapa program Pemulihan Ekonomi Nasional seperti BPUM (Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro) dengan jumlah penerima di Kabupaten Majalengka mencapai 41.515 orang, Kartu Pra Kerja sebanyak 8.000 orang, sebanyak 40.219 orang diberikan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan dan sejumlah bantuan lainnya dari lembaga nonpemerintah.

Kabupaten Majalengka sendiri sebetulnya mengajukan bantuan permodalan untuk 150.000 UKM dan seluruhnya telah terverifikasi.

Baca Juga: Apa Hubungannya, Kerutan di Wajah Wanita dengan Kebiasaan Mengonsumsi Buah Mangga?

“Kami mengajukan lebih banyak UMKM untuk memperoleh bantuan BPUM ataupun Kartu Prakerja, yang diajukan untuk mendapat bantuan permodalan mencapai 150.000 UKM dan seluruhnya telah terverifikasi namun nyatanya yang mendapat bantuan hanya 41.515 UKM saja," kata H. Sadili, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi UMKM Kabupaten Majalengka.

"Namun akhirnya sejumlah bantuan juga diberikan Pemerintah Pusat yang pengajuannya melalui lembaga lain. Harapannya tentu memulihkan perekonomian masyarakat yang terdampak Covid,” kata H. Sadili, menambahkan.

Daerah pun memberikan dorongan pemulihan ekonomi diantaranya melalui padat karya, pemagangan dalam negeri terhadap 200 orang warga, tenaga kerja mandiri tiga kelompok masing-masing 60 orang, dan pelatihan kompetensi untuk 40 orang warga, serta bantuan modal untuk peningkatan daya saing.

Baca Juga: Waduh! David de Gea Diragukan Bisa Tampil Hadapi Paris Saint-Germain, Kenapa?

Manfaat program PEN Untuk UMKM juga dilakukan melalui pembangunan 50 gerai untuk memfasilitasi pedagang di Taman GGM, ditambah di taman eks Mapolres tepatnya belakang Kantor Setda Majalengka serta 8 gerai di taman alun-alun.

“Penyediaan gerai tersebut untuk memfasilitasi kelompok UMKM agar mereka bisa bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi.” ungkap Sadili.

Dengan tersalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional ini perekonomian di Majalengka bisa terselamatkan, daya beli masyarakat kembali naik, pendapatan UKM juga mulai naik.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x