Pupuk Langka dan Harga Anjlok, Petani di Majalengka Rugi

- 16 Maret 2021, 21:45 WIB
Harga anjlok membuat Petani di Majalengka merugi.
Harga anjlok membuat Petani di Majalengka merugi. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Para petani di Majalengka mengeluh panen musim rendeng tahun ini rugi akibat harga anjlok, bahkan tidak laku dijual karena kondisi gabah hitam terkena banjir, alasan perusahaan penggilingan dan cukong sulit menjual beras.

Padahal biaya produksi tahun ini cukup mahal karena sempat terjadi kelangkaan pupuk sehingga para petani terpaksa menggunakan pupuk non subsidi dengan harga Rp 600.000 per kw.

H.Tinggal dan istrinya Hj Nuri petani di Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka mengatakan, harga gabah musim rendeng tahun ini jauh lebih murah dibanding tahun lalu diperiode yang sama.

Baca Juga: Immanuel Ebenezer: SBY Berusaha Merebut Opini Publik, KLB Demokrat Moeldoko Terjebak Siasat

Jika tahun lalu harga Gabah Kering Pungut bisa mencapai Rp4.000 per kg tahun ini hanya Rp3.100 saja dan Gabah Kering Giling saat ini hanya Rp400.000 per kw sedangkan tahun lalu lebih mahal Rp60.000 .

“Malah katanya sekarang pemerintah impor beras, saat petani panen. Atuh harga gabah petani tambah murah,” ungkap Tinggal.

Tinggal mengatakan, panen tahun ini anjlok karena terendam banjir, kualitas juga rendah serta pemupukan juga tidak maksimal karena disaat tanaman butuh pemupukan, justru pupuk langka.

Baca Juga: Setelah Felicia Tissue dan Nadya Arifta, Kini Jessica Mila Siap Berkencan dengan Kaesang Pangarep

Dari satu hektare sawah yang biasanya diperoleh hingga 4,2 ton, tahun ini paling hanya diperoleh 3 ton. Padahal biaya garap dan pupuk cukup mahal

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x