Wujudkan Visi Jabar Jadi Provinsi Digital Terdepan di Indonesia, Ridwan Kamil: Digitalisasi Adalah Kewajiban

- 29 April 2021, 15:06 WIB
Wujudkan Visi Jabar Jadi Provinsi Digital Terdepan di Indonesia, Ridwan Kamil: Digitalisasi Adalah Kewajiban.
Wujudkan Visi Jabar Jadi Provinsi Digital Terdepan di Indonesia, Ridwan Kamil: Digitalisasi Adalah Kewajiban. /Biro Adpim Jabar/Rizal/

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memahami bahwa semua sektor, seperti ekonomi dan pendidikan, tidak bisa lepas dari digital. Oleh karena itu, percepatan digitalisasi menjadi suatu keharusan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, pandemi Covid-19 memaksa semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, perbankan, hingga masyarakat, harus berdaptasi dengan teknologi atau digital. 

"Kami menyadari bahwa tidak ada kehidupan di Jabar yang tidak bisa disentuh oleh digital," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat menjadi pembicara dalam Webinar InJabar bertema "Membangun Ekosistem Digital: Optimalisasi Potensi Ekonomi Digital Indonesia" di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 23 April 2021.

Baca Juga: Robot atau Boneka Seks yang Dapat Berbicara dan Dilengkapi Kecerdasan Artifisial (AI) Bisa Merasakan 'Cemburu'

"Covid-19 mengajarkan bahwa ekonomi digital ini membuat perekonomian bertahan. Semua orang dipaksa online, baik itu seminar, sekolah, jual-beli, karena adanya pembatasan," imbuhnya.

Pemda Provinsi Jabar saat ini terus berupaya mewujudkan visi menjadi Provinsi Digital Terdepan di Indonesia, bahkan level Asia. Dalam pemulihan ekonomi, kata Kang Emil, percepatan digitalisasi ekonomi untuk industri besar, menengah dan kecil, termasuk UMKM, dilakukan. 

"Bahwa digital ini adalah sebuah hal yang wajib bukan lagi pilihan, kedua jika di tahun 2045 Indonesia mau menjadi negara hebat, negara maju, maka SDM milenial atau generasi Z itu harus kompetitif dan produktif, itu hanya ada di domain digital," ucapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Karena Selama ini Tidak Dikasih Peran, Wapres Ma'ruf Amin Kritik Jokowi

Kang Emil menuturkan, percepatan digitalisasi ekonomi di Jabar bersifat inklusif. Artinya, tidak hanya fokus di pemerintahan, tetapi juga masyarakat. Salah satu inovasi yang digagas Pemda Provinsi Jabar dan sudah diakui di level Asia Pasifik adalah Desa Digital. 

Desa Digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.

Nantinya, seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, koneksi internet akan dibenahi, command center dibangun, dan masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.

Baca Juga: 3 buah Kapal Selam Baru Pengganti Nanggala-402 yang Dipersiapkan Prabowo Subianto

Sejak diluncurkan pada 10 Desember 2018, Pemda Provinsi Jabar sudah memasang wifi di desa-desa blank spot atau desa tidak memiliki koneksi internet sama sekali.

"Jadi jangan kaget kalau di Jabar kasih makan lele pakai handphone, cari ikan di laut dengan teknologi Fish Finder. Semua inovasi itu kita lakukan sebagai bagian kemajuan zaman," ucapnya.

Sebelumnya, Desa Digital mendapatkan penghargaan bergengsi di tingkat internasional. Desa Digital terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2020.

Baca Juga: Ini 8 Hewan yang Mampu Bertahan Hidup Menghadapi Tekanan Air di Palung Mariana

Desa Digital mendapat penghargaan tersebut karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.

Guna mendongkrak perekonomian di desa, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan program One Village One Company (OVOC) alias satu perusahaan di masing-masing desa.

Sementara untuk pemberdayaan desa melalui ekonomi keumatan, pihaknya juga telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). OPOP mendorong pesantren di Jabar untuk memiliki produk unggulan sehingga mandiri secara ekonomi.

Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 29 April 2021: Roy 'Hadir' Menyemangati Hidup Aldebaran, Elsa Memilih Mati jika Tanpa Nino

Hingga 2020, terdapat 1.574 produk asal OPOP dengan sebaran pesantren di 825 kecamatan se-Jabar. Ditargetkan, jumlah peserta OPOP bertambah 1.000 pesantren baru di 2021.

"Kita memberdayakan tanah-tanah desa dengan program satu desa satu perusahaan, kita punya mimpi 5.312 desa, punya 5.312 perusahaan," tuturnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah