Artikel ini sebelumnya sudah tayang di ringtimesbali.com dengan judul "Desa Terpencil Lahirkan Pesohor Terkenal Lesti Kejora, Ada Curugnya".
Ada tanjakan dan turunan serta tebing yang sangat curam, membuat orang yang datang ke kampung ini harus ekstra hati-hati.
Baca Juga: 5 Kota Ini Mendapat Julukan Kota Hantu, Semua Penduduk Pergi Meninggalkannya
Masih banyak lahan pesawahan, sementara penduduknya masih jarang. Itu sangat cocok untuk menyegarkan pikiran.
Keindahan alam Desa Pamoyanan tak diragukan lagi, hawa sejuk terasa, asri dan damai.
Suasana lingkungan yang sangat alami terdengar serta dihiasi air terjun atau dalam bahasa Sundanya disebut dengan istilah curug, sungguh anugrah yang harus disyukuri.
Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet
Wilayahnya masih tampak tradisional, warganya masih menggunakan bahasa Sunda asli. Mereka tampak ramah dan tidak menutup diri dari perubahan zaman.
Di tengah terpaan arus globalisasi, desa ini masih mempertahankan budaya tradisionalnya.
Warganya terlihat masih menyadap pohon, mencari rumput ke sawah, berjualan, dan pekerjaan apapun dilakoni yang penting halal dan menghasilkan.