Gedung SDN Jatipamor di Kabupaten Majalengka Ambruk dan Rusak, Membutuhkan Segera Perhatian

- 3 Juni 2021, 06:30 WIB
Kondisi kelas sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, atapya rusak dan nyaris roboh.
Kondisi kelas sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, atapya rusak dan nyaris roboh. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Gedung Sekolah Dasar Negeri 1 Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka atau dulu dikenal dengan Sekolah Gentra Masekdas kondisinya mulai alami kerusakan, akibat terlalu lama tidak diperbaiki, tepatnya sejak di bangun Tahun 1993.

Dua ruang, bagian langit-langitnya lepas, yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas IV serta ruang guru.

Untuk ruang kelas hampir seluruh langit-langit ambruk, sedangkan ruang guru hanya sebagian yang ambruk.

Baca Juga: Segera Cek dan Cair Juni 2021, Inilah Daftar 13 Penerima Gaji ke-13 dari Pemerintah

Ambruknya langit-langit ruang kelas tersebut menurut keterangan Kepala Sekolah SD Jatipamor Kuswati disertai guru Kelas VI Teti Trisnawati dan Guru Olah Raga Ega Bayuniar, terjadi tahun lalu begitu Covid-19 mulai merebak.

Beruntung musibah terjadi disaat semua murid sedang tidak berada di ruang kelas sehingga semua anak selamat, demikian juga dengan ruang guru.

“Bangunan dinding tembok memang kokoh, walaupun sejak di bangun belum pernah di perbaiki.

Namun langit-langit sudah ambruk ini diduga karena cukup lama, “ kata Kuswati.

Baca Juga: Imbas Libur dan Mudik yang Bocor di Jabar, Ridwan Kamil: Keterisian Rumah Sakit Meningkat Cukup Signifikan

Walaupun kondisi ruangan rusak menurutnya, ruang kelas terap dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar, mengingat jumlah ruang kelas yang terbatas sementara jumlah murid sangat banyak mencapai 295 dan rombongan belajar untuk kelas VI mencapai dua rombel.

Kondisi ruang guru SDN 1 Jatipamor Kabupaten Majalengka.
Kondisi ruang guru SDN 1 Jatipamor Kabupaten Majalengka. Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Disampaikan Kuswati, pihaknya sudah berulang kali mengajukan perbaikan sekolahnya tersebut yakni di Tahun 2018 dan Tahun 2021, namun pihak pemerintah belum menyetujui perbaikan tersebut dengan alasan hanya rehab sedang.

“Jika diperbaiki dari dana BOS sepertinya tidak memungkinkan karena butuh anggaran lumayan besar. Tidak mungkin dengan dana sedikit. Kalau kekurangan bangku, kerusakan bangku atau pintu tentu bisa dari dana BOS atau kerusakan kecil lainnya,” ungkap Kuswati.

Baca Juga: Jabar Tekan Kasus Perkawinan Usia Dini, Berisiko Tinggi Pada Kesehatan Reproduksi dan Mental Anak

Selain membutuhkan perbaikan ruang kelas dan guru, SD, Jatipamor pun membutuhkan lab Computer, tempat belajar anak-anak.

Karena penyimpanan computer tidak memungkinkan di ruangan kelas sehubungan sekolah rawan pencurian.

Makanya butuh ruangan yang benar-benar aman dari tangan pencuri.

Baca Juga: Sudah Dua Kali Divaksin, Fadli Zon Akhirnya Tumbang Terpapar Virus Corona, Ferdinand: Lekas Sehat Bang

“Sekolah kami sudah berulangkali kena pencurian, jadi butuh ruang computer yang sangat aman. Ruang biasa mudah dijebol sayang jika barang disimpan asal-asalan,” katanya.

Dia berharap ada prioritas pembangunan bagi sekolahnya, karena prestasi yang diraih SD Jatipamor sudah sangat banyak.

Disamping itu sekolah lain sudah banyak yang mendapatkan Lab Computer juga Toilet Internasional.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah