Kasus Covid-19 di Majalengka melonjak dan Angka Kematian Tinggi

- 28 Juni 2021, 10:00 WIB
Kasus Covid-19 di Majalengka melonjak, Pendopo ditutup sementara.
Kasus Covid-19 di Majalengka melonjak, Pendopo ditutup sementara. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengungkapkan terjadinya kenaikan kasus terkonfrmasi juga tingkat kematian pada bulan ini.

Selama bulan Juni saja terhitung  tangal 1 hingga 26 Juni, ada 79 kasus yang dinyatakan meninggal dunia dengan jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1933 kasus.

Saat ini ada sejumlah Puskesmas juga Instalasi Gawat Darurat yang terpaksa tidak bisa  memberikan pelayanan sementara karena banyaknya petugas yang terkonfirmasi.

Baca Juga: IGD RSU Cideres Kabupaten Majalengka Terpaksa Ditutup, Ruang Perawatan Covid-19 Penuh

Mereka harus menjalani isolasi mandiri serta sebagian menjalani perawatan setelah terpapar agar mereka bisa menjalani aktifitas kembali serta memberikan pelayanan seperti biasa kepada semua pasien yang datang.  

“Ketika banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi, tenag pelayanan di RS juga Puskesmas terasa kurang. Kami tengah merancang kemungkinan melakukan rekrutment relawan,” ungkap Agus.

Demikian juga dengan tambahan ruang isolasi dan rawat inap di Puskesmas dan Rumah Sakit.

Baca Juga: Tambah Lagi 32 Santri di Majalengka Terpapar Covid-19

Direktur RSU Cideres dr Asep Suandi MEpid terpaksa ditutup sementara setelah banyaknya pasien yang masuk ke ruang IGD yang meninggal, sedangkan  ruang perawatan Covid-19 di RSU Cideres telah melebihi kapasitas termasuk ruang ICU, 2 pasien terpaksa menjalani perawatan sementara di ruang IGD karena kurangnya tempat tidur bagi pasien Covid.

“Ada 51 tempat tidur seluruhnya terisi, kini  di IGD ada antrian 2 pasien PCR , ruang  ICU juga full diisi 3  pasien, sekarang sudah menambah 16 tempat tidur,” katanya.

Ucu Supriatna ahli epidemiologi mengungkapkan, banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid, harus ada perlindungan ekstra untuk mereka. Supaya tetap sehat dalam melayani penderita.

Baca Juga: Kasus Gugatan Ibu dan Anak Berlanjut ke Pembuktian

Pola tracing saat ini tidak mampu menjangkau kontak dari kontak erat, jadi utk nakes sebaiknya diberlakukan pemeriksaan PCR secara berkala serta total terhadap semua populasi nakes.

Karena menurutnya prinsip memutus rantai penularan sederhana.

“ Yakni  dengan cara pisahkan yang Covid dengan yang sehat. Pastinya setelah diperiksa PCR.

Baca Juga: Kepala Desa ini Mabuk, Ngamuk hingga Menganiaya Warga

jangan  sampai nakes memiliki risiko penularan ganda. Dari pasien dan dari rekannya sendiri.

Selain pemeriksaan berkala, nakes harus mendapat support APD yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas. Juga mendapat asupan gizi yang cukup. Beri ekstra tambahan makanan. “ papar Ucu.

Menurutnya, beban pelayanan saat ini semakin berat  dan akan lebih berat lagi jika banyak nakes yang  tertular dan harus isoman.

Baca Juga: 17 Orang Murid dan Guru SD Terpapar Covid-19

“Harus ada SOP pemeriksaan berkala. Bisa sebulan sekali atau berapa minggu sekali. Yang penting rutin dan berkala. Jangan sampai baru terdeteksi setelah ada gejala berat. “ ungkapnya.

“Dan, situasi bisa chaos mengingat di Majalengka tidak punya tempat isolasi khusus, sementara penderita sudah mencapai ribuan.

Penting untuk pemeliharaan stabilitas keamanan di titik masuk, Rumah Sakit bisa berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil setempat. Agar suasana IGD tetap kondusif,” tambah Ucu.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah