Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Majalengka Mulai Dibuka

- 12 Agustus 2021, 08:00 WIB
rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2  bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka.
rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2 bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Hari sebelumnya penambahan kasus sebanyak 91 orang dengan angka meninggal sebanyak 5 orang, pada tanggal 8 Agustus angka penambahan lebih kecil hanya sebanyak 27 orang dengan jumlah orang yang dinyatakan meninggal sebanyak 2 orang.

Penambahan angka memang pluktiatif, namun bila dibanding sebelumnya penurunanya sangat signifikan. Sebab sebelumnya penambahan aksus setiap harinya mencapai ratusan kasus.

Baca Juga: Sebanyak 5.000 Penduduk Terusir Akibat Proyek Bendungan China

Karena dari hasil evaluasi terjadi penurunan yang cukup signifikan maka aktifitas dibeberapa sektorpun mulai diperlonggar, seperti halnya warung nasi yang berada ditempat terbuka telah diperbolehkan untuk menyiapkan makan di tempat dengan batas waktu maksimal makan selama 30 menitan dengan jumlah maksimal pengunung 25 persen dari kapasitas tempat yang tersedia. Hanya untuk ditempat tertutup masih tetap belum diperbolehkan.

Dibukanya pembelajaran tatap muka disambut baik para guru dan orang tua murid serta murid sekolah yang mengaku telah merasa jenuh melakukan pembelajaran lewar daring yang dianggap tidak maksimalnya materi pelajaran dipahami anak didik.

Kepala SD Gandasari 2, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka Rina Suprihatin menyambut baik Surat Edaran Bupati. Terlebih di wilayahnya kini nyaris tidak ada lagi kasus Covid-19 seperti sebelumnya.

Baca Juga: Tiga Kali Keguguran, Seorang Ibu Akhirnya Hamil Setelah Melihat Penampakan Wajah Menakutkan

“Dengan tatap muka, setidaknya kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik dibanding daring. Dengan daring pembelajaran murid kurang terpantau bahkan tidak terpantau dengan baik, sejauh mana anak memahami pelajaran, juga soal karakter anak. Karena sekolah tidak hanya belajar materi pelajaran yang ada di dalam buku namun juga pendidikan karakter diperhatikan. Dengan daring hal ini sulit diketahui,” kata Rina.

Hal yang sama disampaikan Rahmawati guru di SD Nunuk, yang menghendaki sejak lama dilakukan tatap muka walaupun dengan jumlah terbatas. Agar bisa memantau perkembangan anak didiknya.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah