Kue Apem Sebagai Tradisi Kebersamaan, Hidup Rukun dan Saling Tolong Menolong

- 3 Oktober 2021, 18:32 WIB
Tradisi pembuatan apem yang biasa dilakukan pada bulan safar di Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.
Tradisi pembuatan apem yang biasa dilakukan pada bulan safar di Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Apem yang dibuat warga tersebut biasa dibagikan kepada para tetangga. Semua tetangga bisa saling hantar dan semua bisa menikmatinya.

“Dalam sehari bisa ada tiga bungkus kiriman apem jika lagi musim. Satu bungkus bisa isi empat atau lima buah,” kata Yayah.

Baca Juga: Ini 15 Sunah Rasulullah Muhammad SAW yang Bisa Membuat Rumah Tangga Selalu Harmonis

Menurutnya, pembatan apem biasa juga dilakukan secara berkelompok. Misalnya apem dibuat oleh tiga atau lima keluarga. Setiap keluarga bisa saling menyumbang. Misalnya ada yang menyumbang beras 1 atau 2 kg, ada pula yang hanya beras sakati (satu liter) ditambah uang Rp 5.000 atau ada yang hanya menyumbang kelapa dan gula . Pembuatannya dilakukan secara bersama-sama.

“Belakangan pembuatannya dilakukan bersama-sama, mulai jarang yang membuat sendiri-sendiri.” ungkap Ami.

Disampaikan Juju, Yayah dan Ami, pembuatan dan saling hantar apem di wilayahnya sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang mereka hingga sekarang.

Baca Juga: Pakistan Melakukan Negosiasi dengan Gerilyawan Tehrik-i-Taliban Pakistan Bahkan ketika Serangan Terus Berlanj

Mereka tidak mengetahui secara persis bagaimana sejarah apem di buat oleh nenek moyang mereka. Hanya katanya ada yang menyebut bahwa apem dulu dibuat oleh Sunan Kalijaga, yang saat itu baru pulang dari Makkah kemudian melihat warganya yang nyaris kelaparan, melihat kondisi itu kemudian Sunan Kalijaga memerintahkan untuk membuat apem dan dibagikan kepada warga. Tradisi itu terus berlanjut, hanya dilakukan setiap memasuki bulan Safar. Ada pula yang menyebutkan bahwa apem dari India.***

Ribuan apem

Pada Minggu sejumlah warga di Desa Bantarwaru melaksanakan festival apem dengan membuat lebih dari 1.000 apem dengan menghabiskan bahan 25 kg beras dan 2 kg nasi liwet dan 50 buah ragi, adonan hingga mencapai 6 jolang. Untuk saus atau warga menyebut kinca bahannya menghabiskan 20 kg gula merah, 10 kg gula batu dan 15 biji kelapa.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x