Program Infrastruktur Hijau Tetapkan Jawa Barat Jadi Provinsi Prioritas, Citarum Jadi Contoh Vital

- 29 Oktober 2021, 00:28 WIB
Sungai Citarum. Program infrastruktur hijau tetapkan Jawa Barat jadi provinsi prioritas, Citarum jadi contoh vital.
Sungai Citarum. Program infrastruktur hijau tetapkan Jawa Barat jadi provinsi prioritas, Citarum jadi contoh vital. /Pokja Datin dan Humas Citarum Harum/

Baca Juga: Lindungi Pekerja dengan Jaminan Kehilangan Kerja, Jabar Sosialisasikan Pergub Nomor 158 Tahun 2021

Sementara, untuk transportasi Jabar mengajukan LRT dan BRT Metropolitan Bandung, sedangkan untuk limbah padat yaitu mengusulkan penanganan persampahan kawasan Metropolitan Rebana.

“Kami ikuti rangkaiannya dengan mengikuti workshop dan juga tinjauan lapangan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pra seleksi.  Ada empat kandidat provinsi untuk mendapatkan dana dari GIZ yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali,”ujar Ady yang ditemui pada kesempatan yang sama.

Menurut dia, dari usulan-usulan tersebut belum mengerucut pada keputusan finalnya. Tapi secara informal dari pihak GIZ lebih condong mendorong DAS Citarum.

Baca Juga: Mau Nonton Genre Horor Berbeda? Tonton Web Series ‘My Ghost Friend’

Citarum dipilih karena dalam Perpres 15/2018 mengamanatkan revitalisasi hingga 2025 dan problem terbesarnya merupakan air dengan limbah domestik.

“Jika lolos seleksi Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus melakukan kajian, persiapan kontruksi, kelembagaan, pengelola, dan pendampingan nonfisik,”jelasnya.

Untuk diketahui, berawal dari penandatanganan kerja sama di Berlin pada 2 Oktober 2019, proyek Green Infrastructure Initiative (GII) atau Inisiatif Indonesia-Jerman untuk Infrastruktur Hijau saat ini sudah mencapai tahap pembentukan steering committee atau komite pengarah dari kedua negara.

Baca Juga: Makanan Cepat Saji Ternyata Memiliki Zat Kimia Beracun Penyebab Kanker dan Kemandulan

Dari Indonesia diwakili Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Sementara dari pihak Jerman diwakili oleh Kementerian Federal Urusan Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ), Kfw Entwicklungsbank (KfW) – Bank Nasional Jerman, dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Melalui kerja sama ini, Jerman akan memberikan dukungan pendanaan sebesar 2,5 miliar Euro (Rp 41,25 triliun) untuk pembiayaan inovatif mencakup pengelolaan air, pengolahan limbah dan sampah, dan transportasi publik perkotaan.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah