Masuk Zona Kuning, Pemkab Pangandaran Longgarkan Aktivitas Pariwisata

- 3 Juli 2020, 21:05 WIB
Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana mengatakan, ada 9 indikator untuk menentukan level kewaspadaan Covid-19.

Kusdiana menjelaskan, dari 9 indikator tersebut yakni laju Orang Dalam Pemantauan (ODP), laju Pasien Dalam Prngawasan (PDP), laju positif, laju kesembuhan (Recovery Rate).

Kemudian laju kematian CFR, laju reproduksi Instan (Rt), laju Transmisi/kontak indeks (Ci), dan laju pergerakan dan resiko geografi (berbatasan dengan wilayah transmisi).

Sejak ditemukannya 6 kasus positif Covid-19, status level kewaspadaan Covid-19 di Kab. Pangandaran turun dari zona biru menjadi zona kuning.

Munculnya temuan 6 kasus positif ini setelah dilakukannya tes swab massal terhadap berbagai kalangan masyarakat.

Hingga Jumat (3/7/2020), Kabupaten Pangandaran membukukan total 17 kasus positif Corona. Rinciannya sembuh 7 orang, menjalani isolasi mandiri 3 orang dan 7 orang masih menjalani perawatan.

Sementara itu sejak 1 Juli 2020, Pemkab Pangandaran melonggarkan aktivitas pariwisata. Kebijakan yang semula mewajibkan semua pengunjung menjalani tes rapid, saat ini dihapus untuk pengunjung dari wilayah Jawa Barat.

Pantauan di obyek wisata sejak pelonggaran itu, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Pangandaran.

Evaluasi

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya tengah mengevaluasi berkaitan level kewaspadaan dimana Pangandaran turun menjadi level zona kuning.

"Kita fokus dan evaluasi terhadap 6 pasien positif Covid-19 yang baru kami temukan. Kita sedang mencari tahu kenapa mereka bisa terpapar. Lalu temuan tersebut dari hasil teaching menjadi klaster atau tidak," ujar Jeje.

Dia menambahkan, hasil penelusuran kontak 6 orang pasien positif Covid-19 itu akan menjadi pertimbangan langkah selanjutnya.

"Biar kami bisa cepat ambil langkah penanggulangan. Termasuk analisa bagaimana korelasinya dengan aktivitas pariwisata," ucapnya.

Namun, menurut Jeje, pelonggaran pariwisata dan angkutan umum sejak awal memiliki periodisasi evaluasi yakni setiap dua pekan. Sehingga situasi yang terjadi saat ini pun pasti akan dievaluasi dua pekan sejak 1 Juli.

"Kami sudah melakukan tes swab sebanyak 4.000 warga dan ditemukan ada 6 orang positif yang mayoritas dari kalangan tokoh agama. Tapi sejauh ini di Pangandaran tak ada klaster penularan," ucap Jeje kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi.

Jeje mewanti-wanti agar masyarakat dan pelaku wisata semakin waspada dan benar-benar mematuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x