Namun, melacak kontak pasien terkonfirmasi positif bukan hal mudah. Salah satu kendala adalah memastikan semua kontak erat terindentifikasi by name by address.
"Komunikasi dengan kontak kunci atau orang yang paling mengetahui dengan siapa saja dan kapan terjadi kontak jadi kendala kami. Begitu juga kecepatan dan ketepatan penetapan kontak," ucapnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kepala Daerah Tingkatkan Kewaspadaan dan Tes Masif
Komunikasi yang efektif dan persuasif, kata Berli, amat penting guna menyelesaikan kendala dalam pelacakan kontak. Indentifikasi pun mesti dilakukan secara sistematis berdasarkan kronologis kejadian.
"Saat ini, rasio pelacakan kontak Jabar ada di angka 25,12. Kami juga terus meningkatkan pelacakan kontak yang disertai dengan tes, baik rapid test maupun swab test," katanya.
Dalam pelacakan kontak, gugus tugas provinsi melibatkan banyak pihak. Mulai dari TNI/Polri, Satpol PP, gugus tugas kabupaten/kota, trisula desa, pegawai kelurahan, sampai relawan.
Baca Juga: Hasil Awal Uji Coba Obat Covid-19 Keluar Dua Pekan Lagi
"Keterlibatan banyak pihak diharapkan dapat meningkatkan rasio pelacakan kontak di Jabar. Supaya rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus," jelasnya.***