Guna mencegah hal yang tak diharapkan, pihaknya pun giat melakukan sosialisasi terhadap seluruh proses pelaksanaan kurban.
Hal ini dilakukan mulai dari transaksi jual beli hingga proses pemotongan hewan kurban yang diharuskan menerapkan protokol kesehatan sesuai edaran atau protap Dirjen Perikanan dan Peternakan Kementrian KKP.
Baca Juga: Lakukan Penipuan, Polisi Gadungan ini Akhirnya Ditangkap
"Pokoknya semua kegiatan yang berkaitan dengan Idul Adha mulai dari proses jual beli hingga pemotongan hewan kurban, harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Dyah mengungkapkan saat ini di Garut terdapat sedikitnya 172 titik lokasi penjualan dan pemotongan hewan kurban.
Titik tersebut tersebar di 22 kecamatan yang diawasi oleh tim kesehtan hewan kurban Diskanak Garut, termasuk dua pasar hewan milik pemerintah yaitu Pasar Hewan Wanaraja dan Bayongbong yang juga tak luput dari target pengawasan.
Baca Juga: Jepang Luncurkan Kereta Api Peluru Terbaru Berkecepatan 360 Km/Jam
Pada pelaksanaan idul kurban tahun ini, tambah Dyah, pihaknya menargetkan jumlah hewan kurban yang akan dipotong mencapai 9 ribu ekor.
Jumlah ini tak jauh berbeda dengan jumlah hewan ternak kurban yang dipotong tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan pada tahun 2018 lalu jumlah hewan kurban yang dipotong tahun 2019 cenderung mengalami penurunan.