Warga Lakukan Pengerukan Antisipasi Banjir di Cipicung dan Andir

- 16 Juli 2020, 16:33 WIB
 WARGA Kampung Cipicung RW 01 hingga RW 03 dan Kampung Andir RW 04 melaksanakan normalisasi saluran air secara swadaya.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
WARGA Kampung Cipicung RW 01 hingga RW 03 dan Kampung Andir RW 04 melaksanakan normalisasi saluran air secara swadaya.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Aparatur Pemerintahan Kelurahan Manggahang bersama pihak pengembang perumahan Bukit Indah Residen, melaksanakan pengerukan atau normalisasi saluran air.

Kegiatan yang melibatkan aparatur RW dan masyarakat itu untuk mengantisipasi banjir di Kampung Cipicung RW 01 hingga RW 03 dan Kampung Andir RW 04 di kelurahan tersebut, Kamis 16 Juli 2020.

Lurah Manggahang H. Zailani Suganda mengatakan pengerukan atau normalisasi saluran air itu ditargetkan tuntas selama dua pekan ke depan. Saat ini, pengerjaannya sudah berlangsung selama empat hari.

Baca Juga: Irene Tengah Menyiapkan Debut Pertamanya di Layar Perak

"Pengerukan saluran air di 4 RW di Kampung Cipicung dan Kampung Andir Kelurahan Andir itu dalam upaya penanggulangan ancaman banjir yang selama ini setiap memasuki musim hujan rawan banjir dari luapan air selokan tersebut," kata Zailani di ruang kerjanya.

Zailani mengatakan, pengerukan atau normalisasi saluran air sepanjang 700 meter dengan lebar rata-rata 2-4 meter itu, dalam upaya penataan saluran air yang melintasi permukiman padat penduduk.

Setiap kali memasuki musim hujan, kawasan permukiman di Kampung Cipicung dan Kampung Andir rawan banjir dari luapan selokan tersebut.

Baca Juga: Kandang Ayam Dekat dengan Permukiman, Warga Protes ke DPRD

"Apalagi di Kampung Cipicung RW 01 rawan banjir karena letak permukimannya sangat rendah. Di empat RW itu mencapai lebih dari 200 rumah yang rawan terendam banjir," kata Zailani.

Ia pun sangat mengapresiasi dengan adanya kepedulian pihak pengembang perumahan Bukit Indah Residen Teja yang sudah bersinergi dengan pemerintah Kelurahan Manggahang, RW dan masyarakat sekitar dalam upaya melakukan penataan lingkungan di lokasi rawan banjir.

Ia mengatakan dengan adanya keterlibatan pihak pengembang perumahan itu, bisa mengerahkan alat berat bakchoe untuk mengeruk atau normalisasi saluran air tersebut.

Baca Juga: Kopi, Jadi Daya Tarik Wisata Gunung Puntang

"Pengerukan saluran air ini betul-betul dilaksanakan swadaya murni," katanya.

Zailani mengatakan, penataan lingkungan ini, sebelum pihak pengembang melakukan pembangunan perumahan di kawasan tersebut.

"Sebelum membangun perumahan, kita mengarahkan kepada pihak pengembang untuk melakukan penataan lingkungan," katanya.

Baca Juga: Baru Dibentuk 4 Bulan, Barakuda Dapat Apresiasi dari Basarnas

Ia mengatakan, selama puluhan tahun saluran air yang hulunya berasal dari pegunungan di kawasan Kelurahan Manggahang itu, belum pernah dikeruk atau dinormalisasi.

"Baru kali ini dilaksanakan pengerukan," ucapnya.

Lurah Manggahang menuturkan, karena dangkalnya saluran air tersebut, Jalan Raya Laswi pun rawan tergenang air dari luapan air di saluran tersebut. Mengingat bagian saluran air itu berada di pinggir jalan provinsi tersebut.

Baca Juga: Bisnis Narkotika Tetap Mobile, Janjikan Keuntungan Besar

"Saluran air itu dari kawasan gunungnya lebar mencapai 4 meter. Namun ke bagian hilir menjadi sempit, saat ini rata-rata mencapai 2 meter lebarnya.

"Terjadi penyempitan saluran air itu akibat terseret pengerjaan bangunan oleh sejumlah warga yang dekat dengan saluran air," katanya.

Setelah selesai pengerukan, imbuh Zailani, pihak berencana untuk membangun kirmir di sejumlah titik saluran air yang rawan longsor.

Baca Juga: Sering Terjadi Kerumunan Orang, Tempat Penjualan Ternak Termasuk Rawan Covid-19

"Kegiatan swadaya dan gotong royong ini dalam rangka penanggulangan banjir," ujarnya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Dengan adanya kegiatan sosial yang sudah dilaksanakan selama beberapa hari ini, Zailani pun mengucapkan terima kasih kepada pihak pengembang perumahan yang turut andil dan memberikan kontribusi positif dalam melakukan penataan lingkungan.

Kegiatan normalisasi saluran air ini diharapkan berkesinambungan. Mulai dari pemeliharaan yang dilakukan pihak pengembang perumahan maupun masyarakat sekitar.

Baca Juga: Kapolres Melda Yani Piawai Bermain Musik Hadroh

Lebih baik lagi pengurus RW bersama masyarakat turut serta memelihara saluran air.

"Jangan sampai dibiarkan begitu saja setelah dilaksanakan normalisasi. Kami juga berharap kepada masyarakat jangan buang sampah ke saluran air. Pasalnya, banyak endapan sampah di saluran air yang saat dilakukan pengerukan, dan itu menjadi salah satu penyebab banjir," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah