Penyebaran Covid-19 di Majalengka Makin Cepat, 12 Hari Sudah 20 Orang Terpapar

- 3 Agustus 2020, 14:33 WIB
ILUSTRASI warga terjangkit Covid-19.*/PIXABAY
ILUSTRASI warga terjangkit Covid-19.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Kasus penderita Covid-19 di Kabupaten Majalengka terus bertambah dan penyebarannya demikian cepat.

Dalam tempo 12 hari terjadi penyebarannya mencapai 20 orang, dengan demikian jumlah pasien terkonfirmasi positif kini melonjak hingga 28 orang.

Sedangkan kategori probable 6 orang, suspect 671 orang dan kontak erat 352 orang.

Baca Juga: Bantuan Tidak Merata, Nelayan Mengadu ke DPRD

Atas persoalan tersebut Direktur RSU Cideres dr Asep Suandi yang juga lulusan Epidemologi mendorong untuk segera mengambil langkah dengan tracing yang baik dan melakukan swab masal dengan jumlah 0,5% dari jumlah penduduk Kabupaten Majalengka.

“Jika itu dilakukan kita akan melihat gunung secara utuh, yang kemarin-kemarin hanya terlihat puncaknya saja,” ungkap Asep.

Langkah lain yang butuh perawatan segera dilakukan perawatan dan yang tanpa gejala lakukan isolasi mandiri yang ketat.

Baca Juga: Rafale, Pesawat Jet Tempur yang Siap Menyerang Wilayah Cina

Selain itu semua pihak harus membantu masyarakat agar bersedia mematuhi semua anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan Covid-19 dan penerapannya di setiap sektor.

“Karena bila tidak begitu semua upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berhasil dalan memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” katanya.

Senada disampaikan Direktur RSUD Majalengka dr Harizal Harahap. Menurutnya yang diperlukan sekarang adalah bagaimana menemukan masyarakat yang ternyata sudah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk segera diisiolasi.

Baca Juga: Satgas Citarum Harum Uji Coba Pemanfaatan Limbah B3 dan Limbah Cair

Apabila ada warga yang baru datang dari luar daerah, terutama dari zona hitam atau merah, harus langsung melakukan karantina mandiri. Yang bersangkutan terus diantau status kesehatannya oleh pihak puskesmas.

“Selama itu, harus diperhatikan kebutuhan hidupnya. Untuk penanganan ini perlu kerjasama yang luar biasa dari berbagai fihak,” ungkap Harizal.

Menurutnya, jika ada yang ditemukan terkonfirmasi positif pada orang sakit, harus dilakukan isolasi dan terapi di Rumah Sakit. Tracing dan periksa seluruh orang yang pertah kontak dengan pasien.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Tertarik Garap Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Termasuk dari Cina

Selain itu upaya yang harus dilakukan adalah temukan sebanyak mungkin Confirmed (+) yang asimptomatis (tidak bergejala) di masyarakat dengan cara melakukan sebanyak mungkin pemeriksaan swab PCR massal.

Jika ditemukan langsung karantina mandiri. Cegah semua kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan masyarakat.

“Saat ini kita berhadapan dengan dua musuh besar, yaitu Covid-19 dan orang-orang dengan dengan ‘Covidiots’, yaitu orang-orang yang acuh, nggak peduli dengan Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Terdampak Covid-19 Wartawan Jual Motor, Olivia Zalianty: Nggak Nyangka

Covidiots merupakan kelompok orang yang percaya bahwa Covid ini adalah suatu rekayasa untuk menguntungkan tenaga medis, rumah sakit, bahkan pemerintah.

"Kini Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah berjuang bersama menempuh langkah-langkah ini. Jadi mari kita dukung bersama, sesuai profesi kita masing-masing.” ungkap Harizal.

Sementara itu seorang warga Trisma Asmiranti keluarganya terkena dampak Covid-19 dan keluarga lainnya terpaksa harus menjalani isolasi mandiri karena sempat kontak dengan penderita.

Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

Dia mengungkapkan, perlunya dibuat jaringan palayanan dan penanganan Covid-19 serta dibuat sistem dari fungsi-fungsi jaringan tersebut.

“Misalnya jaringan itu dibuat mulai dari Bupati hingga ke RT, atau mungkin Dinas Kesehatan-Puskesmas-Posyandu dan Pos KB Desa. Nah bagaimana jaringan mulai bupati hingga RT berfungsi mendeteksi Covid-19. Karena sekarang sangat kasuistis. Buat juga satu no kontak khusu untuk melakukan komunikasi tentang ini,” Kata Trisma.

Menurutnya, harus ada cara bagaimana penderita ditemukan, bagaimana sistem laporannya, ke mana dulu RT melaporkan, format (formulir) pelaporannya seperti apa, makanya harus dibuar formulir khusus untuk memudahkan kader di bawah.

Baca Juga: Lima Orang Positif Covid-15, Kegiatan Gereja Ditutup

Bagaimana pula RT maupun msyarakat meiliki satu no kontak yang bisa segera d hubungi.

Sekda Majalengka Eman Suherman mengatakan pihaknya segera menyusun rancangan kebijakan untuk menentukan langkah penanganan kedepan.

“Mudah-mudahan ada kesamaan pandangan antara pementah dengan masyarakat yang di lindungi, jangan sebaliknya memunculkan pandangan yang berbeda,” ungkap Sekda Eman Suherman.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x