Network
Dia mencontohkan usaha cucian yang belum banyak digarap, padahal saat ini Hotel sudah mulai banyak berdiri di Kabupaten Majalengka sementara sebagian besar pengusahanya masih mencuci ke Cirebon, padahal di Majalengka banyak yang sudah membuka jasa laundry.
“Sekarang ada yang sudah melakukan kerjasama dengan sebiah hotel, tapi ada beberapa hotel yang masih mencuci ke Cirebon dengan jumlah yang cukup banyak karena tingkat huniannya tinggi. Saya ingin ini dimanfaatkan oleh jasa cucian di Majalengka tidak ke Cirebon,” ungkap Dena.
Baca Juga: Sampah di Pasar Majalengka Sudah Menumpuk dan Tak Kunjung Diangkut
Dia juga mencontohkan kasus lainnya bisang pertanian ikan, selama ini petani ikan masih mengeluh karena usahanya tidak banyak menguntungkan akibat harga pakan yang tinggi sama halnya dengan pakan ternak ayam petelur atau pedagangi. Padahal bahan baku pakan hampir semua ada di Majalengka seperti halnya jagung, dedak juga tepung ikan.
Kabupaten Majalengka tidak akan pernah kekurangan jagung untuk bahan baku pakan, karena para petani di wilayah Majalengka Bagian Selatan dan tengah lebih memilih bertani jagung. Produksinya sangat tinggi dan bahkan jagung Majalengka dikirim ke luar ke pabrik pakan di sejumlah tempat. Potensi dibidang pertanian juga demikian ada beberapa komoditas yang bisa langsung diekspor dan tanamannya minim hama seperti jahe gajah.
“Pokoknya banyak usaha yang bisa digarap dan dikerjasamakan dengan pengusaha Majalengka termasuk usaha angkutan kontainer karena di Majalengka kini ada lebih dari 82 industri besar yang kesemuanya butuh jasa angkutan kontainer. Ini tidak dimanfaatkan pengusaha Majalengka melainkan pengusaha luar seperti Jakarta, Surabaya, bekasi. Sektor pertanian banyak yang bisa digarap dan saya sudah menjalaninya. Inginnya semua sektor bisa maju,” ungkap Dena.****
