Izin Objek Wisata dan Acara Pernikahan di Garut akan Dihentikan Sementara

- 21 Agustus 2020, 19:06 WIB
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman memasangkan masker pada salah seorang pengunjung yang tak menggunakan masker saat mengunjungi salah satu kawasan objek wisata di wilayah Kecamatan Samarang. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan menurut Helmi menjadi penyebab melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif di Garut akhir-akhir ini.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman memasangkan masker pada salah seorang pengunjung yang tak menggunakan masker saat mengunjungi salah satu kawasan objek wisata di wilayah Kecamatan Samarang. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan menurut Helmi menjadi penyebab melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif di Garut akhir-akhir ini.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

Kedua hal ini dinilai rentan menimbulkan penyebaran Covid-19 karena mengundang kerumunan massa sedangkan kesadaran masyarakat untuk memakai masker juga rendah, begitu pun social dan physical distancing yang sulit diterapkan.

Disampaikan, Helmi, selama ini dirinya telah melakukan peninjauan terhadap sejumlah objek wisata yang kini mulai ramai lagi dikunjungi wisatawan.

Baca Juga: Razia dan Sosialisasi Masker di Kawasan Wisata Pangandaran

Ternyata, banyak pengunjung yang melanggar protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker sehingga hal ini bisa menimbulkan kerentanan penyebaran Covid-19.

Meskipun di sisi lain pihak pengelola objek wisata sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, pemberian handsanitizer, serta mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker, akan tetapi masih banyak pengunjung yang bandel.

Pengunjung hanya menggunakan masker saat mau masuk kawasan objek wisata karena ada pemeriksaan yang dilakukan petugas, akan tetapi setelah berada di dalam kawasan objek wisata, mereka malah menanggalkan maskernya.

Baca Juga: Ketika Gatotkaca Pensiun di Yogyakarta

"Saya sudah minta Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) untuk mengevaluasi objek wisata. Jika kondisi seperti ini tidak berubah, maka tak menutup kemungkinan kita akan tutup kembali semua objek wisata untuk sementara," katanya.

Selain pembukaan objek wisata, tutur Helmi, pihaknya juga telah meminta Disparbbud untuk mengevaluasi izin penyelenggaraan pernikahan.

Sama halnya dengan objek wisata, Pemkab Garut juga tak menutup kemungkinan akan mengeluarkan larangan untuk penyelenggaran pernikahan yang dilaksanakan secara ramai-ramai.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah