Obat Impor ARV Menipis, ODHA Merasa Resah

- 7 September 2020, 23:10 WIB
  Terus berkurangnya obat impor antiretroviral (ARV), mulai dirasakan di kota kota besar di Indonesia./Pixabay
Terus berkurangnya obat impor antiretroviral (ARV), mulai dirasakan di kota kota besar di Indonesia./Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Pandemi Covid-19 berakibat impor antiretroviral (ARV), obat yang biasa di konsumsi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) terhambat masuk Indonesia.

Kenyataan terus berkurangnya obat impor ARV, mulai dirasakan sejumlah kota besar di Indonesia belakangan ini.

Menurut Konsultan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jabar, Tri Irwanda Maulana, diantara penyebab berkurang ARV itu, karena proses impor ARV terhambat akibat pandemi Covid-19. Sementara, ARV yang dibutuhkann atau di konsumsi ODHA tak mengalami penurunan selama ini.

Baca Juga: Ini Update Harga Sepeda Gunung Polygon, 6 September 2020, Rentang Harga Rp 2 jutaan - Rp 4 jutaan

" Ada sejumlah kota besar yang sudah mengalami kesulitan memperoleh ARV sekarang ini. Kondisi ini menimbulkan keresahan ODHA. Walau ARV hanya berguna menekan perkembangan virus HIV saja ," ujar Tri, kepada wartawan Kabar Priangan Dede Iwan.

Menurut Pengelola Program KPAD Kota Banjar, Syahid Burhani, Senin 7 September 2020, ketersediaan ARV di Kota Banjar relatif aman dan kian menipis sekarang ini.

" ODHA yang rutin mengkonsumsi ARV di Kota Banjar sebanyak 128 orang saja. Adapun total ODHA-nya sebanyak 331 ODHA ," ujarnya.

Baca Juga: Ini Harga Sepeda Gunung Element SPY 2.0 yang Murah Banget

Menurut Syahid, diantara ODHA ada yang tak mau berobat ARV karena takut ada stigma negatif dari masyarakat yang mengenalnya, misal saat datang ke rumah sakit atau puskesmas itu.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x