Tradisi Guar Bumi, Jelang Musim Tanam untuk Kesejahteraan Masyarakat

- 14 Oktober 2020, 23:58 WIB
Tradisi guar bumi di Majalengka, Rabu 14 Oktober 2020, sejak pagi warga petani sudah berduyun-duyun menuju lokasi tempat berdoa sambil menggendong bakul berisi tumpeng. Lokasi acara  dilakukan di Jalan Raya Desa yang dekat ke sawah. Semua warga duduk berderet memanjang saling berhadapan, di depan mereka bakul berisi tumpeng dan aneka makanan./ZonaPriangan.com/Rachmat Iskandar
Tradisi guar bumi di Majalengka, Rabu 14 Oktober 2020, sejak pagi warga petani sudah berduyun-duyun menuju lokasi tempat berdoa sambil menggendong bakul berisi tumpeng. Lokasi acara dilakukan di Jalan Raya Desa yang dekat ke sawah. Semua warga duduk berderet memanjang saling berhadapan, di depan mereka bakul berisi tumpeng dan aneka makanan./ZonaPriangan.com/Rachmat Iskandar /

ZONA PRIANGAN - Warga Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka melakukan Guar Bumi, Rabu 14 Oktober 2020, sebagai tradisi menjelang musim tanam rendeng yang diperkirakan akan dimulai beberapa pekan kedepan.

Sehingga para petani harus sudah mulai melakukan persiapan garap sawah dan memulai tanam. Menurut Kartam, salah seorang tokoh tani desa setempat yang didampingi Indra selaku Kepala Dusun, bahwa tradisi guar bumi biasa dilakukan warga di desanya setiap tahun, setelah adanya turun hujan pertama atau kedua.

Sedangkan guar bumi dilaksanakan sebagai permohonan pada Allah agar hujan bisa lancar, lahan bisa terairi dan digarap dengan mudah. Tanaman terairi dan pertumbuhannya bagus sehingga hasil yang diperoleh juga bagus, bisa mensejahterakan masyarakat.

Baca Juga: Membawa Berkah dan Keuntungan Berlipat, Kebiasaan Baru Menanam Bunga Selama Masa Pandemi

Pada acar guar bumi ini seluruh petani berduyun-duyun menuju lokasi tempat hajatan sambil membawa tumpeng dan aneka makanan khas yang dibuat secara turun temurun oleh nenek moyang, seperti leupeut ketan yang dicampur kacang jogo atau kacang tanah, papais koci, bugis dan aneka makanan lainnya.

Pagi sekira pukul 06.00 semua petani sudah berduyun-duyun menuju lokasi tempat berdoa sambil menggendong bakul berisi tumpeng. Lokasi acara dilakukan di Jalan Raya Desa yang dekat ke sawah. Semua warga duduk berderet memanjang saling berhadapan, di depan mereka bakul berisi tumpeng dan aneka makanan.

Sementara beberapa tokoh masyarakat dan petani pergi ke sawah untuk berdoa sambil menanam beberapa biji padi, jagung, kedelai, kacang hijau dan beberapa jenis tanaman lainnya sebagai penanda akan tanam.

Baca Juga: Sebuah Buku Dikembalikan ke Perpustakaan Setelah Hampir 60 Tahun

Setelah itu kembali ke tempat berkumpul warga untuk memanjatkan doa bersama-sama dan mendengarkan wejangan Kepala Desa. Kepala Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Apan Sutarpan mengungkapkan, acara guar bumi adalah tradisi turun temurun sejak nenek moyang dulu guna memohon pertolongan Tuhan agar hasil tani nanti bisa diperoleh hasil yang baik.

Disamping itu acara sebagai ajang silaturahmi antar warga, saling tukar pikran, apalagi menjelang tanam kemungkinan saja diantara petani ada yang kesulitan bibit, sulit biaya tanam, pupuk atau sebaliknya mereka kelebihan bibit. Atau saling tukar pikiran agat tidak berbarengan saat menggarap, sehingga bisa saling bantu garap lahan.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x