Usai Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid, 50 Tenaga Kesehatan di Majalengka Lakukan Swab Test

- 27 Oktober 2020, 21:22 WIB
Ilustrasi swab test./Vesna Harni/Pixabay
Ilustrasi swab test./Vesna Harni/Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 50 orang tenaga kesehatan di Puskesmas Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka dilakukan swab test setelah mereka melakukan kontak erat dengan pasien konfirmasi positif.

Namun demikian pelayanan Puskesmas tidak sampai di tutup, mengingat banyaknya masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Hanya pasien dilayani oleh petugas piket yang status kesehatan hasil rapid nonreaktif.

Menurut keterangan Ketua Tim Gerak Cepat Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka Dede Pranoto, saat ini ada kebijakan pimpinannya yang mewajibkan Puskesmas untuk tetap buka memberikan pelayanan kepada masyarakat walaupun di Puskesmas terdapat kasus konfirmasi.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tahap III di Majalengka Dikawal Kepolisian dan TNI Langsung ke Penerima

Namun petugas yang melayani digilir dan menurut wartawan ZonaPriangan, Tati, hanya mereka yang dinyatakan nonreaktif berdasarlkan hasil pemeriksaan rapid tes.

“Kemarin, Senin 26 Agustus 2020 kami mengambil spesimen dari 54 orang yang menjalani kontak erat serta mengirim dua pasien konfirmasi. Mereka berasal dari Sindangwangi, Cikijing, Salagedang dan Leuwimunding. Spesimen telah kami kirim ke Cirebon mudah-mudan bisa segera keluar hasilnya,” ungkap Dede Pranoto.

Disampaikan Dede, pihaknya bersama tim terus melakukan pelacakan terhadap mereka yang mengalami kontak erat serta melakukan tes swab masal. Ini juga dilakukan terkait semakin bertambahnya jumlah konfrmasi positif di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Keris dan Benda Milik YAPNS Majalengka, Dicuci dan Dipamerkan Setiap Bulan Maulid

“Kami terus melakukan pelacakan ke lapangan dan melaksanakan tes usap, karena kasus terus meningkat,” katanya.

Sementara itu berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Majalengka, Selasa 27 Oktober 2020, jumlah konfirmasi positif telah mencapai angka 215 aktif, sebanyak 38 orang karantina di Rumah Sakit dan karantina mandiri, sembuh sebanyak 165 dan dinyatakan meninggal sebanyak 12 orang.

Suspect sebanyak 754 orang, menjalani isolasi sebanyak 26 orang, selesai isolasi 728 orang dan meninggal sebanyak 3 orang. Probabel sebanyak 17 orang dan dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Pekan Kedua Ada Borussia Munchengladbach vs Real Madrid, Live di SCTV

Untuk menekan angka lonjakan konformasi menurut ahli epidemiologi Ucu Supriatna butuh keseriusan dan komitmen semua pihak untuk tidak melakukan kontak erat, namun tetap menjaga jarak, sering mencuci tangan dan yang paling utama juga adalah menggunakan amsker setiap saat.

Seorang warga menyampaikan, bahwa Pemerintah sebaiknya memperketat izin yang menimbulkan kerumunan, dan pejabat pemerintah harus memberikan contoh kepada masyarakat untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang bersifat pengerahan masa. Agar ketika masyarakat mengajukan izin keramaian atau yang berdampak pada kerumuan masa tidak canggung untuk menolak pemberian izin.

“Bagaimana masyarakat tidak menghujat jika pejabat pemerintahnya sendiri terus menyelenggarakan kegiatan yang mengundang banyak orang apalagi dengan waktu hampir tanpa batas.” kata warga tersebut.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x