ZONA PRIANGAN - Kuburan tertua di Afrika ditemukan dalam gua tepi pantai Kenya dengan jasad seorang anak diperkirakan usia 3 tahun.
Peneliti mengungkapkan, kuburan itu berusia 78.000 tahun lalu dan yang menakjubkan susunan tulang jasad anak 3 tahun itu terawetkan secara menakjubkan.
Penemuan kuburan Gua Panga ya Saidi, Kenya bisa sebagai penanda ritual terhadap kematian pada awal manusia modern.
Para peneliti yang mengerjakan proyek tersebut telah menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature.
Menurut para peneliti, kuburan itu sebagai bukti paling awal dari kesedihan manusia dan memberikan wawasan tentang bagaimana nenek moyang kita memperlakukan orang mati.
Dr Louise Humphrey dari Museum Sejarah Alam mengatakan: "Apa yang kami lihat di sini adalah bukti penguburan yang 'bermakna' - pasti ada rasa kehilangan atau kesedihan."
Baca Juga: Terungkap, Setiap Bepergian Melania Tidak Mau Sekamar dengan Donald Trump, Ini Alasannya
The Times, anak itu dimakamkan di kuburan dangkal di bawah emperan gua yang terlindung.
Analisis menunjukkan mereka terkubur cukup cepat setelah kematian mereka dan membusuk di dalam lubang.
Balita itu dijuluki 'Mtoto,' yang berarti 'anak' dalam bahasa Swahili. Tubuh Mtoto diletakkan di sisi kanan dengan lutut ditarik ke dada.
Baca Juga: 5 Pulau Ini Terlihat Indah tapi Sangat Mematikan, Seorang Misionaris Tewas di Pulau Sentinel Utara
Profesor María Martinón-Torres, direktur di laboratorium CENIEH telah menganalisa tubuh anak yang mati tersebut.
Maria mengatakan: "Posisi dan jatuhnya kepala di dalam lubang menunjukkan bahwa penyangga yang mudah rusak mungkin telah ada saat itu."
Penggunaan bantal sebagai penyangga menunjukkan bahwa masyarakat mungkin memiliki beberapa bentuk upacara penguburan.
Baca Juga: Joe Biden Tercatat Sebagai Presiden Usia Tertua, Jose Mujica Merupakan Presiden Termiskin
Para peneliti berpikir penguburan itu adalah ritual kompleks yang kemungkinan membutuhkan partisipasi aktif dari banyak anggota komunitas anak-anak.
Para peneliti pertama kali mulai mengungkap tulang-tulang itu pada 2013 tetapi tidak menyadari besarnya apa yang telah mereka temukan hingga 2017.
Tulang-tulang itu terlalu rapuh untuk diperiksa di lokasi sehingga dibawa ke lab CENIEH di Spanyol.
Baca Juga: Ini 10 Nama yang Mengguncang Dunia, Ada Mark Zuckerberg dan Jack Ma, Nomor 10 Berasal dari Indonesia
Dikutip dari The Sun, penanggalan luminesensi digunakan untuk menemukan tulang berusia 78.000 tahun.
Ini menjadikannya pemakaman manusia tertua yang diketahui di Afrika tetapi tidak di dunia.***