Sebuah Tim Astronom Temukan Awan Kosmik yang Ukurannya Jauh Lebih Besar daripada Galaksi Bima Sakti

8 Juli 2021, 05:10 WIB
Sebuah tim astronom temukan awan kosmik yang ukurannya jauh lebih besar daripada galaksi Bima Sakti. /NDTV.COM

 

ZONA PRIANGAN - Sebuah tim astronom telah menemukan awan besar gas panas yang bercahaya redup di ruang angkasa yang lebih besar dari galaksi Bima Sakti. Mereka mengatakan bahwa awan gas kosmik, yang pertama dari jenisnya, mungkin telah terlepas dari sebuah galaksi.

Apa yang mereka temukan yang paling mengejutkan itu adalah ketika awan tersebut tetap menggumpal bersama selama ratusan juta tahun tanpa menghilang. Tim yang dipimpin oleh astronom Chong Ge, Universitas Alabama, Huntsville, Amerika Serikat itu menggunakan teleskop sinar-X XMM-Newton European Southern Observatory (ESO).

Selain itu, tim juga menggunakan teleskop lainnya yakni Multi-Unit Spectroscopic Explorer (MUSE) pada Very Large Telescope (VLT), bersama Teleskop Subaru, untuk melakukan penelitian.

Baca Juga: Helikopter Mars Mulai Mencari Rover Perseverance dengan Penerbangan Terpanjang

Setelah menganalisis emisi sinar-X, para peneliti menemukan bahwa awan itu lebih besar dari yang mereka perkirakan sebelumnya. Mereka mengatakan awan itu mungkin memiliki massa sekitar 10 miliar kali Matahari.

Studi berjudul "H α/X-ray orphan cloud sebagai penunjuk arah penggumpalan medium intracluster" telah diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Fisikawan Ming Sun dari Universitas Alabama di Huntsville, mengatakan bahwa itu adalah penemuan yang menarik dan sekaligus mengejutkan.

Baca Juga: NASA Membagikan Gambar International Space Station ketika Transit Matahari

"Ini menunjukkan bahwa kejutan baru selalu ada di luar sana dalam astronomi, sebagai ilmu alam tertua," kata fisikawan Ming Sun dari Universitas Alabama di Huntsville, dikutip ZonaPriangan dari NDTV, Rabu 7 Juli 2021.

Studi menunjukkan bahwa suhu awan berkisar antara 10.000 dan 10.000.000 Kelvin. Ini konsisten dengan gas yang ditemukan di dalam galaksi dan indikasi bahwa gas awan terlepas dari galaksi saat bergerak melalui ruang angkasa.

Salah satu aspek lain dari awan yang ingin dipahami para astronom adalah bagaimana gas, meskipun terlepas dari galaksinya ratusan juta tahun yang lalu, tidak menyebar. Mereka melakukan perhitungan untuk mengetahui bahwa medan magnet dapat menahan awan gas bersama-sama melawan ketidakstabilan untuk waktu yang lama.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 7 Juli 2021: Bu Sarah Jadi Bumper, Elsa Dihukum Nino dan Terus Dikejar oleh Aldebaran

Karena itu, para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa mengingat massa awan, galaksi yang direnggutnya juga "besar dan masif" dan ini dapat membantu mereka melacak galaksi tersebut.

Data saat ini juga akan membantu peneliti di masa depan untuk mengidentifikasi awan serupa lainnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka sekarang memiliki bukti pengamatan bahwa medium intracluster dapat melepaskan galaksi dari gas mereka.

"Sebagai awan terisolasi pertama yang bersinar di garis spektral H-alpha dan sinar-X di sekelompok galaksi, ini menunjukkan bahwa gas yang dikeluarkan dari galaksi dapat membuat gumpalan di media intracluster dan gumpalan ini dapat ditemukan dengan medan data survei optik yang luas di masa depan," pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler