Antisipasi Serangan Korea Utara, Korea Selatan Bangun Pertahanan Iron Dome Milik Israel tapi Lebih Canggih

16 Juli 2021, 21:07 WIB
Korea Utara memperlihatkan senjata perangnya.* K /CNA /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Serangan dari Korea Utara bisa terjadi kapan saja dan Korea Selatan menyiapkan sistem pertahanan meniru Israel.

Militer Korea Selatan akan menggunakan roket jarak pendek yang mirip Iron Dome Israel, namun kemampuannya lebih dikembangkan.

Sistem pertahanan itu akan menyedot anggaran sekira $2,5 miliar untuk penelitian dan pengembangan dan menyebarkan sistem baru pada tahun 2035.

Baca Juga: Berat Badan Kim Jong-un Turun 20 Kilogram, Warga Korea Utara Meneteskan Air Mata

Di sisi lain, Korea Utara juga dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik, tulis Aljazeera.

Untuk itu, Korea Selatan tidak mau kecolongan dan mau tidak mau harus memperkuat sistem pertahanannya.

Korea Utara diperkirakan memiliki 10.000 artileri, termasuk peluncur roket, yang digali di utara DMZ, kurang dari 100 kilometer (62 mil) dari wilayah Seoul.

Baca Juga: Cewek Korea Selatan Dikenal Paling Banyak Melakukan Operasi Plastik Padahal dengan India Saja Kalau Jauh

Sistem baru Korea Selatan akan bertujuan untuk mempertahankan ibukota Korea Selatan, fasilitas intinya, serta infrastruktur militer.

Tetapi sistem pencegat artileri Korea Selatan harus jauh lebih mampu daripada sistem Israel.

“Iron Dome menanggapi roket yang ditembakkan oleh kelompok militan, seperti Hamas dan pasukan tidak teratur secara sporadis,” kata Kolonel Suh Yong-won, juru bicara Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).

Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga

Sistem keamanan Korea Selatan memiliki kesamaan dengan Iron Dome tapi dirancang untuk mencegat artileri jarak jauh.

Sistem keamanan Korea Selatan membutuhkan tingkat teknologi yang lebih tinggi mengingat persenjataan Korea Utara lebih maju.

Itu sebabnya, kata Suh Yong-won, sistem Korea Selatan diperkirakan lebih mahal daripada sistem Israel.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler