Pentagon Menciptakan Mesin yang Mampu Meramalkan Kejadian yang Akan Datang

3 Agustus 2021, 21:25 WIB
Kecerdasan buatan, komputasi awan, dan sensor, memungkinkan Pentagon memprediksi kejadian yang akan datang.* /Pixabay 12019/

ZONA PRIANGAN – Sebuah sistem pembelajaran mesin bisa membantu militer Amerika Serikat mengambil keputusan proaktif.

Mesin itu mempersiapkan dalam upaya perlindungan negara dengan cara yang mirip memprediksi kejadian yang akan datang.

Seperti dilaporkan The Drive yang dilansir Indiatimes.com, Komando Utara AS baru-baru ini menuntaskan serangkaian uji coba Eksperimen Dominasi Informasi Global (GIDE).

Baca Juga: 60 Orang di China Sudah Mendaftar Ketika Meninggal Ingin Dihidupkan Kembali

GIDE merupakan gabungan kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, dan sensor yang memungkinkan Pentagon mempredisi kejadian ‘keseharian di depan’ seperti diklaim Komandan Jenderal Glen VanHerck.

Walaupun teknologi ini tidak secanggih yang disangkakan, namun memiliki kemampuan mengubah pergerakan besar dalam sebuah operasi militer.

Sistem berbasis pembelajaran mesin ini mampu mencari perubahan dari data mentah real-time yang bisa mengindikasikan kemungkinan terjadinya masalah.

Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America

Laporan ini memberi contoh citra satelit dari kapal selam lawan yang meninggalkan pelabuhan, AI bisa menandai pergerakannya untuk mempersiapkan kemungkinan muncul dan menyerang perairan AS.

Para analis militer memerlukan waktu berjam-jam untuk menyaring informasi seperti ini, namun dengan sistem AI bisa melakukannya dalam beberapa detik dan memperingatkan otoritas dengan cepat.

Militer AS melakukan uji coba GIDE ini melibatkan 11 komando AS dan Departemen Pertahanan menggunakan kombinasi sensor militer dan sipil untuk melihat situasi di mana persaingan logistik bisa menyebabkan masalah.

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Menurut Jenderal Glen VanHerck, teknologi ini tidaklah secanggih yang diharapkan, namun pihak militer bisa menggabungkan dengan teknnologi lainnya.

VanHerck mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami tidak menciptakan kemampuan baru untuk mendapatkan data dan informasi.

“Informasi ini ada dari satelit, radar, bawah laut, siber, dan intelijen secara real time.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

“Apa yang kita lakukan adalah membuat data tersebut tersedia… dan dibagikan ke penyimpanan awan, di mana pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan melihatnya.

“Dan memprosesnya dengan sangat cepat untuk para pengambil keputusan.”

Ia menambahkan, “Ini memberi kita peringatan keseharian di muka dan kemampuan untuk bereaksi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler