Keberadaan Air Terdeteksi di Galaksi Sejauh 12,8 Miliar Tahun Cahaya dari Bumi

4 November 2021, 17:47 WIB
Garis molekul dan debu terlihat di galaksi yang bernama SPT0311-58 oleh observatorium ALMA.* /ALMA/

ZONA PRIANGAN – Tanda-tanda keberadaan air telah terdeteksi di sebuah galaksi 12,8 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi, membuatnya menjadi penemuan paling jauh menurut para astronom.

Seperti dilaporkan Dailymail.co.uk, sejumlah molekul tersebut ditemukan di sebuah galaksi raksasa yang disebut SPT0311-58.

Menggunakan observatorium Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chile, para astronom di Universitas Illinois menemukan bukti adanya molekul air di sebuah galaksi kuno.

Baca Juga: Iran Siarkan Langsung Penyerbuan Helikopter IRGC Terhadap Kapal Perang Amerika Serikat

Menurut para astronom, ini diperkirakan molekul alam semesta yang paling awal, terbentuk dari helium dan hidrogen, atau helium hidrat, yang secara cepat bergabung secara komplek.

Unsur-unsur yang lebih berat dari helium dan hidrogen ini menyatu dalam inti bintang pada masa akhir hidupnya.

Jadi riset ini memperkirakan bahwa ketika bintang-bintang pertama dibentuk kemudian mati, dan kematiannya menghasilkan molekul dalam kurun 800 juta tahun.

Baca Juga: Joe Biden Tertangkap Kamera Tertidur di Pembukaan KTT Iklim COP26, Donald Trump Kini Bisa Tertawa

Riset terbaru ini melibatkan beberapa studi yang lebih rinci dan komplek dari molekuler gas di awal alam semesta.

Kawasan ditemukannya molekul tersebut, SPT0311-58, terbentuk dari dua galaksi, dan pertama kali terlihat oleh para ilmuwan ALMA pada 2017.

Jaraknya 12,8 miliar tahun cahaya dari Bumi, ini berarti cahayanya yang kita lihat berasal dari 12,8 miliar tahun di masa lalu.

Baca Juga: Brooke Shields Mengaku Masih Perawan, Iklannya Dilarang Tayang di Beberapa Jaringan Televisi

Saat ketika alam semesta masih 5 persen dari usia sekarang, ketika bintang-bintang pertama dan galaksi-galaksi dilahirkan.

Lewat cahaya yang kita lihat sepertinya dua galaksi mulai menyatu, dan dengan cepat membentuk formasi bintang menggunakan gas, membentuk pasangan galaksi elips yang sangat besar.

“Menggunakan observasi ALMA resolusi tinggi dari gas molekuler dalam pasangan galaksi PT0311-58, kami mendeteksi molekul air dan karbonmonoksida dalam dua galaksi yang besar,” kata pimpinan peneliti Sreevani Jarugula.

Baca Juga: Ukraina Siapkan Pertumpahan Darah untuk Pasukan Rusia, Kremlin: Tentara Kami Masih di Kota Yelnya

“Oksigen dan karbon adalah unsur-unsur generasi pertama, dan dalam bentuk molekuler adalah karbonmonoksida dan air, ini penting untuk kehidupan,” kata astronom tersebut.

SPT0311-58 saat ini merupakan galaksi yang sangat besar dari saat alam semesta masih muda, dan memiliki banyak debu dan gas dibanding galaksi-galaksi paling awal.

“Hal ini memberi kita banyak potensi kesempatan untuk menyelidiki melimpahnya molekul dan memahami lebih baik bagaimana unsur-unsur pembentuk kehidupan ini berpengaruh pada berkembangnya alam semesta awal,” kata Jarugula.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler