Partai Komunis Arahkan T-Head Ciptakan Chip untuk Menguasai Kekuatan Super teknologi Dunia

29 Desember 2021, 05:47 WIB
Ilustrasi produksi chip.* /Pexels /Jeremy Waterhouse

ZONA PRIANGAN - Partai Komunis yang berkuasa di China mengarahkan unit chipnya, T-Head untuk menguasai teknologi dunia.

Dikutip MarketWatch, T-Head telah meluncurkan prosesor ketiganya - Yitian 710 untuk bisnis komputasi awan Alibaba, pada bulan Oktober 2021.

Namun, Yitian 710 belum direncanakan untuk ekspor ke negara lain, justru untuk menciptakan kemandirian di dalam negeri China.

Baca Juga: Kebaktian Boxing Day di Gereja Dihentikan, Seorang Jemaat Pukul Pendeta Muda dalam Siaran Langsung

Sebelumnya, T-Head telah meluncurkan chip Hanguang 800, dirancang untuk kecerdasan buatan, diluncurkan pada 2019.

Sedangkan chip kedua yang dihasilkan T-Head, yakni Yang XuanTie 910, ditujukan untuk mobil self-driving.

Semua pembuatan chip diarahkan oleh Partai Komunis untuk menciptakan kekuatan super teknologi.

Baca Juga: Perayaan Natal Dihentikan, Milisi ISIS Lakukan Bom Bunuh Diri dan Menewaskan 6 Orang

Tujuan utama China, yakni agar negara itu memimpin global dalam produksi mikroprosesor.

Selain T-Head, maestro teknologi China lainnya, termasuk game dan raksasa media sosial Tencent dan pembuat smartphone Xiaomi, berusaha memproduksi chip.

China saat ini menyumbang 23% dari output semikonduktor global, tetapi hanya 7,6% dari penjualan, lapor rt.com.

Baca Juga: Pendeta Bingung, Ketika Mempelai Wanita Muntah, Pingsan dan Buang Air Besar di Ritual Pernikahan

Sementara pabrik-pabrik China merakit berbagai produk teknologi dunia, sangat bergantung pada teknologi dari AS, Eropa, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Beijing ingin mengakhiri ketergantungan ini, terutama setelah merek teknologi global pertama China, Huawei, terputus dari teknologi AS pada 2018 di bawah sanksi Washington.

"Kemandirian adalah fondasi bagi bangsa China," kata Presiden Xi Jinping awal tahun ini, menyerukan China untuk menjadi kekuatan super teknologi untuk menjaga keamanan ekonomi nasional.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler