Jam Kiamat Telah Memperhitungkan Virus Corona, Januari 2022 Merayakan Ulang Tahun ke-75

20 Januari 2022, 16:17 WIB
Ilustrasi kehancuran pada hari kiamat.* /Pixabay /Thomas Breher

ZONA PRIANGAN - Ilmuwan terus mempelajari seberapa dekat dunia dengan keadaan kiamat. Sejak tahun 1947, mereka memberi penanda 'Jam Kiamat'.

Pada tahun 2022, 'Jam Kiamat' merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Jam tersebut dibuat oleh para boffin di The Bulletin of the Atomic Scientists.

'Jam Kiamat' selalu ditengok pada tradisi tahunan yang suram di Bulan Januari sebagai metafora bagi umat manusia yang menggoda kepunahannya sendiri.

Baca Juga: 18.000 Makam Aneh Berbentuk Liontin Terekam oleh Citra Satelit di Kabupaten Khaybar, Arab Saudi

Jelas, semakin jauh jam dari tengah malam, semakin aman dunia. Dan ketika kami terakhir kali check-in di Jam Kiamat pada tahun 2021, jam itu sudah siap.

Jam sebelumnya melayang pada 100 detik hingga 'tengah malam', jam yang mewakili bencana global buatan manusia.

Setelah satu tahun lagi pandemi virus corona, masih harus dilihat apakah waktu terus berjalan menuju kehancuran.

Baca Juga: Rudal Hipersonik China dan Korea Utara Jadi Ancaman, AS Siapkan MARAUDER dan Jepang Uji Coba Railgun

Menakutkan, 100 detik adalah yang paling dekat yang pernah kita tempuh ke ujung dunia dalam 75 tahun sejarah jam.

Para Ilmuwan Atom Chicago menempatkan jam dengan jarumnya yang disetel tujuh menit menuju tengah malam di sampul jurnal pertama mereka pada tahun 1947.

Sejak 2007, jam juga telah memperhitungkan efek perubahan iklim di dunia.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Berbicara tahun lalu, Rachel Bronson, presiden dan kepala eksekutif Buletin Ilmuwan Atom, mengutip pandemi virus corona yang sedang berlangsung sebagai salah satu alasan kedekatan jam tersebut.

Dia berkata: "Kami menyadari bahwa umat manusia terus menderita ketika pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia."

"Pandemi mengungkapkan betapa tidak siap dan tidaknya negara-negara dan sistem internasional untuk menangani keadaan darurat global dengan benar," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Virus Corona Ciptaan China, Dr Li-Meng Yan Diracun oleh Partai Komunis Saat Makan Telur

"Dalam masa krisis yang sebenarnya ini, pemerintah di seluruh dunia terlalu sering melepaskan tanggung jawab, mengabaikan nasihat ilmiah," ucapnya.

"Mereka tidak bekerja sama untuk berkomunikasi secara efektif dan akibatnya gagal melindungi kesehatan dan kesejahteraan warganya," tuturnya yang dikutip Daily Star.

Masih harus dilihat apakah keberhasilan vaksinasi dunia telah mengubah waktu sedikit mundur.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler