Air India Melanjutkan Penerbangan ke AS setelah Pembatalan Peluncuran 5G

24 Januari 2022, 14:04 WIB
Air India melanjutkan penerbangan ke AS setelah pembatalan peluncuran 5G. /Asian News International

ZONA PRIANGAN - Di tengah peluncuran 5G oleh AS, Air India telah melanjutkan operasi B777 ke negara itu pada hari Kamis setelah persetujuan dari otoritas AS, kata pejabat Airline. Karena peluncuran 5G, Air India sebelumnya telah membatalkan lebih dari delapan penerbangan ke AS.

"Boeing telah mengizinkan Air India untuk beroperasi di AS dengan B777. Oleh karena itu, penerbangan pertama telah berangkat pagi ini ke John F Kennedy. Penerbangan lain yang berangkat pada hari itu adalah ke Chicago dan San Francisco. Pengaturan untuk mengangkut penumpang yang terdampar sedang dikerjakan. Soal B777 yang terbang ke AS sudah beres," kata Air India, dikutip ZonaPriangan.com dari Asian News International.

Sebelumnya pada hari Rabu, setelah peluncuran jaringan nirkabel 5G di Amerika Serikat, India telah membatalkan delapan penerbangan Air India ke dan dari AS.

Baca Juga: Ikatan Cinta, Senin 24 Januari 2022: Al Dapat Cara Jebloskan Irvan ke Penjara, Kisah Ela Berharga buat Bu Rosa

"Karena penyebaran komunikasi 5G di AS, kami tidak akan dapat mengoperasikan penerbangan berikutnya pada 19 Januari 2022," kata Air India.

Baru-baru ini, Federasi Pilot India (FIP), dengan kekuatan 6.000 pilot, telah menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan gangguan sinyal nirkabel 5G dengan peralatan pesawat yang sensitif seperti pengukur ketinggian radio, yang mengancam keselamatan penerbangan.

“Penting untuk sepenuhnya memahami dan mengurangi potensi gangguan sinyal 5G dengan altimeter radio yang merupakan bagian integral dari sistem keamanan pesawat. Kami memahami bahwa aktivasi layanan ini adalah bagian dari pilihan India, segera hadir di kota-kota,” bunyi surat FIP 4 Januari.

Baca Juga: Wanita yang Bekerja di McDonald's pada Usia 15 Tahun, Kini Menjalankan Kerajaan Donat Bernilai Rp87,4 Miliar

FIP lebih lanjut menyebutkan dalam surat itu bahwa sinyal 5G akan mengakibatkan pilot menghadapi masalah keselamatan saat mengoperasikan penerbangan.

"Sinyal 5G dapat mengganggu Radio Altimeter yang digunakan oleh pesawat, bizjet, dan pesawat penerbangan umum pada penerbangan ketinggian rendah sehingga mengeluarkan Buletin Informasi Kelaikan Udara Khusus (SAIB) tentang 'Risiko Potensi Efek Buruk pada Altimeter Radio' dari penyebaran 5G.

Baca Juga: Pesta Tequila Berubah Jadi Teror, Mulut Para Clubber Mengeluarkan Darah, Apa Sesungguhnya yang Mereka Tenggak?

Tanggapan, operator jaringan terbesar di AS, termasuk Verizon dan AT&T setuju untuk menghentikan sementara munculnya layanan 5G untuk memberi FAA lebih banyak waktu untuk mengatasi kekhawatiran tentang gangguan," bunyi surat FIP.

Mungkin operator India sedang menunggu kepastian sebelum operasi dari administrasi penerbangan federal yang berbasis di AS dan produsen pesawat Boeing. Namun, Boeing menolak mengomentari masalah 5G.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Asian News International (ANI)

Tags

Terkini

Terpopuler