AS Ingin Hancurkan Industri Chipset China dengan Menerbitkan Aturan Ekspor Terbaru

8 Oktober 2022, 13:28 WIB
Chip manajemen Hi1710 BMC terlihat pada chipset Kunpeng 920 yang dirancang oleh anak perusahaan Hisilicon Huawei dipajang di kantor pusat Huawei di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina 29 Mei 2019. Gambar diambil 29 Mei 2019. /REUTERS/Jason Lee

ZONA PRIANGAN - Dalam rangka menghancurkan industri chipset China, pemerintah Biden menerbitkan aturan ekspor terbaru, salah satunya lewat kontrol ekspor, termasuk langkah memutus China dari chip semi konduktor tertentu yang dibuat di mana saja di dunia dengan peralatan AS.

Langkah ini dipercaya dapat memperlambat teknologi yang tengah dikembangkan oleh Beijing dan kemajuan di bidang militernya.

Aturan tersebut, diantaranya segera berlaku, berdasarkan pembatasan kepada produsen peralatan papan atas KLA Corp, Lam Research Corp dan Applied Materials Inc, yang mengharuskan mereka menghentikan pengiriman peralatan ke pabrik-pabrik yang sepenuhnya dimiliki oleh China yang memproduksi chip logic canggih.

Baca Juga: Pixel 7 dan 7 Pro telah Mengusung Chipset Tensor G2 dan Update Kamera

Langkah ini menjadi perubahan terbesar dalam kebijakan AS terhadap teknologi ke China sejak tahun 1990. Jika langkah ini terbukti efektik, maka ini dapat mematikan industri manufaktur chipset China dengan memaksa perusahaan Amerika dan asing menggunakan teknologi AS dengan menghentikan dukungan terhadap beberapa pabrik dan desainer chip terkemuka China.

"Ini akan membuat China mundur ke tahun-tahun sebelumnya," kata Jim Lewis, pakar teknologi dan keamanan cyber di Center for Strategic and International Studies (CSIS), dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"China tak akan menyerah pada pembuatan chip, tetapi benar-benar akan memperlambat mereka," tambahnya.

Baca Juga: Google Mengambil Rute Baru Pengenalan Wajah, Setelah Jeda Singkat karena Tantangan pada Biaya dan Kinerja

Pejabat senior pemerintah Biden mengatakan, tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah perusahaan asing menjual chip canggih ke China atau memasok perusahaan China lewat alat untuk membuat chip canggih mereka sendiri.

Tapi mereka tidak mendapat janji apa pun dari negara-negara sekutu, apakah mereka akan menerapkan aturan yang serupa dan diskusi dengan negara-negara tersebut tengah berlangsung.

"Kami menyadari bahwa kontrol sepihak yang kami lakukan akan kehilangan efektivitasnya seiring waktu jika negara lain tidak bergabung dengan kami," kata seorang pejabat.

Baca Juga: Beberapa Pengiklan Besar di Twitter Ramai-Ramai Menangguhkan Promosi Mereka di Twitter, Ada Apa Gerangan?

"Dan kami berisiko membahayakan kepemimpinan teknologi AS jika pesaing asing tidak tunduk pada kontrol serupa," tambahnya.

Perluasan kekuatan AS untuk mengontrol eskpor ke China dari chip yang dibuat dengan peralatan AS didasarkan pada peluasan yang mereka sebut aturan produk asing langsung. Ini memberikan otoritas pemerintah AS untuk mengontrol ekspor chip yang dibuat di luar neger ke raksasa teknologi China Huawei Technologies Co Ltd.

Selain itu, untuk menghentikan aliran semikonduktor ke Rusia pasca invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Apple Menghapus Aplikasi Media Sosial Populer Rusia VK dari App Store, Buntut Sanksi dari Inggris

Pada hari Jumat, pemerintah Biden menambahkan pembatasan terhadap perusahaan China, termasuk IFLYTEK, Dahua Technology, dan Megvii Technology ke daftar entitas pada 2019 atas tuduhan membantu Beijing dalam penindasan kelompok minoritas Uyghur.

Aturan itu juga memblokir pengiriman beragam chip yang digunakan dalam sistem superkomputer China. Aturan mendefinisikan superkomputer sebagai sistem apa pun dengan lebih dari 100 petaflops daya komputasi dalam ruang lantai 6.400 kaki persegi, yang dapat berimbas pada beberapa pusat data komersial di raksasa teknologi China.

Eric Sayers, pakar kebijakan pertahanan di American Enterprise Institute, mengatakan langkah ini mencerminkan tawaran baru Biden untuk menghambat kemajuan China alih-alih berusaha menyamakan kedudukan mereka.

Baca Juga: iPhone 15 Mungkin akan Diproduksi di India dan China secara Bersamaan

"Cakupan aturan dan potensi dampaknya cukup menakjubkan, tetapi tentu akan ada dalam detail implementasinya," tambahnya.

Peraturan baru juga akan sangat membatasi eskpor peralatan AS ke pembuat chip memori China dan memformalkan surat yang dikirim ke Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc (AMD) membatasi pengiriman chip yang digunakan superkomputer ke China, sistem yang diandalkan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan senjata nuklir dan teknologi militer lainnya.

Sementara Kementerian Perindustrian Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa aturan eskpor terbaru dari AS ini tidak berdampak terhadap pasokan peralatan untuk produksi chip Samsung dan SK Hynix yang ada di China, meskipun perlu untuk meminimalisasi ketidakpastian melalui konsultasi dengan otoritas kontrol eskpor AS.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler