Serangan Ransomware, Mengganggu Pasokan Bahan Bakar di Amerika Serikat

- 9 Mei 2021, 21:06 WIB
ILUSTRASI perang cyber.*
ILUSTRASI perang cyber.* /Tima Miroshnichenko /Pexels

Baca Juga: Hanya Terjadi di Kota Bandung, PPKM Diartikan Pembiaran Pedagang Kumpul Merajalela

Pejabat itu mengatakan pemerintah secara proaktif menjangkau seluruh sektor untuk memastikan bahwa mereka memiliki perlindungan yang dapat mendeteksi serangan serupa.

FBI mengatakan sedang bekerja dengan Colonial Pipeline dalam serangan ransomware.

"FBI diberitahu tentang gangguan jaringan di Colonial Pipeline pada 7 Mei 2021 dan bekerja sama dengan perusahaan dan mitra pemerintah," kata FBI.

Baca Juga: Beruntunglah Memiliki Anak Perempuan, Itu Bisa Menjadi Pembebas dari Api Neraka

Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur merilis pernyataan yang mengatakan mereka "terlibat" dengan perusahaan.

"Kami terlibat dengan perusahaan dan mitra interaksi kami terkait situasi tersebut," kata Eric Goldstein, asisten direktur eksekutif Divisi Keamanan Siber CISA.
"Ini menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan ransomware terhadap organisasi terlepas dari ukuran atau sektornya," tambahnya.

Baca Juga: 7 Penyakit Ini Sulit Diobati Secara Medis, Nomor Dua Tidak Sabaran dan Gampang Marah

Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas berbicara tentang bahaya ransomware awal pekan ini.

Serentetan serangan ransomware baru-baru ini, melakukan peretasan Washington, D.C., Departemen Kepolisian Metropolitan, dan Kantor Jaksa Agung Illinois.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x