David Muller dari Universitas Cornell, New York, A.S. ini menjelaskan, “Dengan melihat bagaimana pola berubah, kita mampu menghitung bentuk sebuah objek yang menyebabkan pola tersebut.
Dengan algoritma baru ini, kita kini mampu mengoreksi seluruh daerah kabur dari mikroskop kita sampai pada suatu titik bahwa faktor terbesar daerah kabur tersebut faktanya adalah atom-atom selalu bergoyang.”
Baca Juga: Perintah Terbaru Kim Jong-un, Warga Harus Perang Lawan Merpati dan Kucing
Para peneliti menyimpulkan bahwa sepertinya proses ini sebuah revolusi, namun memakan waktu yang lama dan permintaan komputasi.
Namun Mueller berharap dengan kemajuan dalam komputer dan teknologi detektor kita bisa mengimplementasikan lebih sering di masa depan.***