Misi ke Mars ini “akan mempertunjukan pendekatan hemat biaya untuk eksplorasi planet yang akan meningkatkan akses komunitas sains pada tata surya,” kata CEO Rocket Lab Peter Beck seperti dikutip UPI.com.
Tujuan program ini adalah memiliki dua set instrumen untuk mengambil pengukuran yang sama atmosfer Mars dan angin matahari di dua lokasi berbeda, kata Rob Lillis, direktur sains planet di Universitas California-Berkeley.
Baca Juga: Overdosis Parasetamol Akibatkan Mual, Gagal Ginjal, Kerusakan Otak hingga Kematian
Khususnya, misi ini untuk memahami magnetosfer Planet Mars, yang lebih lemah dibanding Bumi.
Lapisan magnet atau magnetosfer adalah sebuah kawasan yang dimuati partikel yang mana angin matahari berinteraksi dengan atmosfer bagian teratas.
"Kami ingin memahami respon real-time dari atmosfer Mars yang berubah dengan adanya angin matahari, dan bagaimana planet merah ini kehilangan atmosfernya,” kata Lillis.***