Hareudang, Menurut NASA Bumi Makin Panas Sejak 2005

- 21 Juni 2021, 22:47 WIB
Meningkatnya gas-gas rumah kaca menjebak lebih banyak panas di planet ini.*
Meningkatnya gas-gas rumah kaca menjebak lebih banyak panas di planet ini.* /NASA/

ZONA PRIANGAN – Sebuah studi yang dilakukan NASA terungkap bahwa Bumi telah mengalami ketidakseimbangan dalam periode 14 tahun dari 2005 hingga 2019.

Mengindikasikan bahwa kecepatan penyerapan energi sinar Matahari telah konstan, namun kecepatan refleksi telah turun dengan cepat, menjebak lebih banyak panas di planet ini.

Studi (yang dipublikasikan dalam Advancing Earth and Space Science) memperlihatkan bahwa Bumi biasanya menerima sekitar 240 watt per meter persegi energi dari Matahari.

Baca Juga: Ajaib, Gereja Basilika yang Tenggelam di Danau Iznik Muncul Kembali

Pada 2005, terjadi radiasi sekitar 239,5 watt, hal ini menciptakan ketidakseimbangan positif sebesar 0,5 watt.

Namun, pada 2019, celah ini merenggang menjadi 1 watt per meter persegi.

Ini artinya sama dengan setiap orang di Bumi menggunakan 20 ceret listrik pada saat bersamaan, menurut Gregory Johnson dari NOAA saat wawancara dengan Washington Post.

Baca Juga: Karyawati Starbucks Lupa Memberi Krim Keju, Pelanggan Mengancam dengan Pistol

Para ilmuwan mampu melihat ketidakseimbangan ini menggunakan CERES (Clouds and Earth’s Radiant Energy System) deretan sensor yang ada pada satelit.

Mereka juga menerima data dari rangkaian titik pelampung global di seluruh samudera yang disebut Argo, yang memberikan estimasi kecepatan pemanasan samudera.

Sekitar 90 persen kelebihan energi dari ketidakseimbang ini acapkali terserap ke dalam samudera.

Baca Juga: Penderita Hiperinsulinisme: Ini Bayi Ajaib, Baru Lahir Rambutnya Sudah Gondrong

Sehingga perubahan dalam panas samudera bisa menjadi indikator untuk mencocokan seluruh kecenderungan radiasi yang datang dan pergi.

Untuk melihat faktor-faktor utama di belakang ketidakseimbangan ini, para ilmuwan menggunakan metode melihat perubahan awan, uap air, kontribusi untuk jejak gas dan output cahaya dari Matahari.

Mereka menemukan bahwa penggandaan ketidakseimbangan ini adalah bagian dari meningkatnya dalam gas-gas rumah kaca sehingga Bumi menjadi semakin panas.

Baca Juga: Euro 2020: Billy Gilmour Positif Covid-19 Sempat Memeluk Mason Mount, Timnas Inggris Sempat Panik

Meningkatnya penguapan air juga berkontribusi menjebak lebih banyak radiasi gelombang panjang untuk bisa keluar.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah