Wanita Berusia 7.000 Tahun dari Gua Leang Panninge Ini Akan Mengubah Teori Migrasi Manusia Purba

- 25 Oktober 2021, 19:36 WIB
Gua Leang Panninge di Sulawesi Selatan tempat ditemukannya mayat wanita berusia 7.000 tahun.*
Gua Leang Panninge di Sulawesi Selatan tempat ditemukannya mayat wanita berusia 7.000 tahun.* /Twitter /@alfonslopeztena

Para ilmuwan sedikit memahami mengenai Denisovan, dan bahkan detail dari penampilannya tidak diketahui secara jelas.

DNA dari Besse, para peneliti menamai wanita muda tersebut dari bahasa Bugis yang berarti bayi perempuan baru lahir, merupakan salah satu spesimen yang terawetkan dengan baik yang ditemukan di kawasan tropis.

Baca Juga: Wisata Religi Jangan Lewatkan 17 Masjid Bersejarah di Pulau Sumatera, Ini Daftarnya

Diperlihatkan bahwa Besse ini keturunan dari orang Austronesia yang ada di Asia Tenggara dan Oseania, namun ia juga memiliki jejak gen Denisovan, ujar para ilmuwan.

“Dari analisis gen diperlihatkan bahwa manusia pra-Neolitik ini … memberikan banyak penyimpangan genetis dan kemiripan morfologi dengan etnis Papua dan suku asli Australia,” tulis para ilmuwan dalam kertas kerja mereka.

Sisa-sisa manusia purba Besse kini disimpan di sebuah universitas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Tujuh Singa yang Lapar Menggigit Kaki dan Punggung Jerapah tapi yang Terjadi Sangat Mengejutkan

Hingga baru-baru ini, para ilmuwan yakin orang Asia Utara seperti Denisovan tiba di Asia Tenggara sekitar 3.500 tahun yang lalu.

DNA Besse telah mengubah berbagai teori mengenai pola-pola migrasi manusia purba dan mungkin juga memberikan wawasan pada asal mula suku Papua dan suku asli Australia yang membagikan DNA Denisovan.

“Berbagai teori mengenai migrasi akan berubah, begitu juga teori mengenai ras juga akan berubah,” ujar Iwan Sumantri, seorang lektor di Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, yang juga terlibat dalam proyek ini.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x