EAST, dirancang dan dibangun oleh China, telah digunakan untuk eksperimen fusi nuklir sejak 2006. Namun, baru-baru ini para peneliti menemukan tonggak penting.
Sebuah laporan oleh South China Morning Post menyatakan bahwa "matahari buatan" beroperasi pada suhu 70 juta derajat Celcius selama 1.056 detik atau 17 menit dan 36 detik dalam percobaan terbaru.
Baca Juga: Ritual Sadis Suku Inca, Korbankan Anak Perawan untuk Dijadikan Mumi di Pegunungan Andes
Itu hampir lima kali lebih panas dari matahari asli, yang mencapai suhu 15 juta derajat Celcius pada intinya.
Reaktor mencapai suhu yang tinggi dengan mendidihkan isotop hidrogen (hidrogen dan deuterium) menjadi plasma.
Fusi unsur-unsur ini melepaskan sejumlah besar energi, yang berbentuk panas.
Baca Juga: Kutukan Firaun Mendekati Kenyataan, Lagi Terjadi Musibah Kereta Api Beberapa Orang Tewas
Para ilmuwan sekarang menghadapi tantangan untuk mempertahankan suhu di atas 100 juta derajat Celcius dan mengoperasikan pengaturan secara stabil dalam jangka waktu yang lama.
Eksperimen terbaru berlangsung di Institut Ilmu Fisika Hefei di provinsi timur Anhui, China.
Gong Xianzu, yang bertanggung jawab atas eksperimen EAST ini mengatakan bahwa operasi baru-baru ini memiliki tujuan untuk meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi.