Rudal Hipersonik China dan Korea Utara Jadi Ancaman, AS Siapkan MARAUDER dan Jepang Uji Coba Railgun

- 12 Januari 2022, 22:06 WIB
Railgun Angkatan Laut AS eksperimental menembakkan proyektil pada kecepatan 5.600 mph.*
Railgun Angkatan Laut AS eksperimental menembakkan proyektil pada kecepatan 5.600 mph.* /U.S. Navy/

Jepang bukanlah satu-satunya negara yang mencoba mengembangkan teknologi railgun.

Angkatan Laut AS dan China sama-sama bereksperimen dengan memasang railgun di kapal perang, dan India memiliki sistem serupa.

Baca Juga: Semua Tertipu oleh China, Peluncuran Satelit di Hainan Dikira Pelepasan Matahari Buatan ke Langit

Satu masalah dengan menggunakan railgun sebagai senjata angkatan laut adalah mereka menggunakan kekuatan yang luar biasa, melampaui batas yang bisa dihasilkan oleh kapal perang konvensional.

Baterai railgun berbasis darat, yang digunakan sebagai perisai anti-rudal defensif, dapat menggunakan sumber daya yang jauh lebih besar.

AS memiliki sistem yang lebih menghancurkan - dan haus kekuasaan - dalam pembangunan.

Baca Juga: Makin Banyak Turis Pria dan Wanita Telanjang di Hutan Sherwood yang Dulu Tempat Persembunyian Robin Hood

Senjata MARAUDER (Magnetically Accelerated Ring to Achieve Ultra-high Directed Energy and Radiation) menggunakan teknologi railgun untuk mendorong bukan materi, tetapi plasma super panas ke kecepatan hipersonik.

Diuji di Laboratorium Phillips USAF pada awal 1990-an, MARAUDER menghasilkan cincin plasma berbentuk donat dan bola petir yang "meledak dengan efek yang menghancurkan" ketika mengenai sasarannya.

Senjata itu dianggap sangat kuat sehingga pemerintah AS memutuskan untuk merahasiakan pengembangannya. Tidak ada berita tentang MARAUDER yang dirilis secara resmi sejak 1993.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x