Menurut peneliti, anak-anak bercampur secara bebas dengan orang dewasa di VRChat.
Walaupun aplikasi ini tidak dibuat oleh Meta/Facebook, namun mungkin saja menggunakan headset Meta Quest dengan tidak memeriksa tingkatan usia.
Metaverse atau metasemesta merupakan lingkungan yang secara digital tercelup.
Anak-anak diekspos pada seks yang hakikatnya beraksi dengan pergerakan seksual pada platform VR-nya.
Para peneliti menyoroti bagaimana pengguna (anak-anak) bergerak memasuki berbagai ruangan yang meniru distrik lampu merah.
Berbagai karakter terlibat dalam aksi seks dalam “kelompok besar” dengan berbagai opsi “diam dan menonton”, “bergerak ke ruangan lain,” atau “ikut bergabung.”***