"Kami kini mendapatkan bukti kuat pertama untuk memperlihatkan struktur internalnya, ini sebuah tonggak nyata dalam seismologi Bumi,” tambahnya.
Tim peneliti menciptakan model-model komputasi yang bergantung pada sinyal-sinyal frekuensi tinggi dari zona kecepatan sangat rendah untuk menghasilkan gambar yang jernih.
Para ilmuwan mendapatkan pandangan skala kilometer pada kantung batuan dalam resolusi paling tinggi dibanding metode tradisional yang ada.
Kini, para ilmuwan ingin menggunakan teknik yang sama untuk mempelajari batas antara inti besi-nikel Bumi dan mantel sekelilingnya.
Pada gilirannya, mereka bisa membuka jalan baru untuk mempelajari lempeng tektonik, formasi gunung berapi, dan proses yang berhubungan gempa bumi.
Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya
Dipercaya bahwa besi ekstra dalam zona kecepatan sangat rendah mungkin bertanggung jawab dengan kepadatan ekstra yang mungkin berada pada pola gelombang seismik.
Banyak ilmuwan menunjukan ada tautan antara zona kecepatan sangat rendah dan tempat-tempat gunung berapi, seperti yang ada di Hawaii dan Islandia.
Menggunakan teknik baru tersebut, para ilmuwan mungkin bisa lebih baik menaksir apakah tempat-tempat tersebut bertanggung jawab dengan erupsi gunung berapi***