Situs Web Taiwan Kemungkinan Diserang oleh 'Hacktivist' China

- 8 Agustus 2022, 15:01 WIB
Serangan Situs Web Taiwan Kemungkinan Disebabkan oleh 'Hacktivist' China.
Serangan Situs Web Taiwan Kemungkinan Disebabkan oleh 'Hacktivist' China. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Serangan digital terhadap situs web milik pemerintah Taiwan menjelang kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi di Taipei pada hari Selasa kemungkinan diluncurkan oleh aktivis hacker dari China, demikian menurut sebuah organisasi penelitian keamanan cyber.

Situs web kantor kepresidenan Taiwan menjadi sasaran serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) pada hari Selasa dan pada satu titik tidak berfungsi, kata kantor itu dalam sebuah pernyataan.

Akses ke situs web dipulihkan dalam waktu sekitar 20 menit setelah serangan, kata pernyataan itu. Badan-badan pemerintah Taiwan sedang memantau situasi dalam menghadapi "perang informasi", seorang juru bicara kemudian menambahkan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 8 Agustus 2022: Sal Menyelamatkan Andin, Sienna Tak Segan Menghajar Elsa

Sebuah situs web portal pemerintah dan situs web kementerian luar negeri Taiwan juga dimatikan dan tampaknya tidak dapat diakses pada Selasa malam. Kementerian luar negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Cara kerja dari serangan DDoS yakni dengan mengarahkan volume lalu lintas internet yang tinggi ke server yang ditargetkan dalam upaya yang relatif tidak canggih untuk membuat mereka offline.

“Ini adalah serangan yang tidak terkoordinasi, acak, tanpa moral terhadap situs web yang digunakan oleh hacker China untuk menyampaikan pesan mereka,” kata Johannes Ullrich, Dekan Penelitian di SANS Technology Institute, sebuah organisasi pendidikan dan penelitian keamanan cyber, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Riak Biru Mars Menjelaskan Perilaku Angin di Permukaan Planet Merah

"Biasanya itu berlanjut selama beberapa hari, tetapi mereka sering kehilangan minat dalam seminggu. Banyak dari serangan itu dimotivasi oleh apa yang ditulis dalam pers China," tambah Ullrich.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x