Volodymyr Zelensky Luncurkan Situs Bantuan Kemanusiaan untuk Membantu Orang yang Terdampak Perang Rusia

- 24 Maret 2022, 12:12 WIB
Zelensky luncurkan situs bantuan kemanusiaan untuk membantu orang yang terdampak perang Rusia.
Zelensky luncurkan situs bantuan kemanusiaan untuk membantu orang yang terdampak perang Rusia. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Dengan PBB mengkonfirmasikan bahwa lebih dari 3,3 juta pengungsi kini telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia, kantor Presiden Volodymyr Zelensky telah meluncurkan situs web bantuan kemanusiaan untuk membantu mencari tahu bagaimana dan siapa yang harus menangani bantuan tersebut.

Media lokal Ukraina, The Kyiv Independent, menulis,"Kantor Kepresidenan meluncurkan situs web bantuan kemanusiaan. Situs web resmi membantu menemukan cara mengirim dan siapa yang harus menangani bantuan kemanusiaan. Portal ini juga menyediakan kontak pusat kemanusiaan asing dan Ukraina".

Diperkirakan lebih dari 3,2 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga mulai 24 Februari, kata badan pengungsi PBB, Jumat. UNHCR, Badan Pengungsi PBB, mengakui dukungan besar dari otoritas Polandia dan masyarakat sipil bagi mereka yang terpaksa meninggalkan Ukraina setelah jumlah kedatangan melewati angka dua juta dalam waktu tiga minggu.

Baca Juga: Conor McGregor Ditangkap karena Mengemudi secara Berbahaya dengan Bentley seharga Rp2,65 Miliar di Jalan Raya

"Orang-orang terus melarikan diri karena mereka takut bom, serangan udara, dan penghancuran tanpa pandang bulu," kata kepala UNHCR Filippo Grandi, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Lebih dari 3,3 juta pengungsi kini telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia, PBB mengatakan pada Sabtu, sementara hampir 6,5 juta diperkirakan menjadi pengungsi internal di dalam negeri.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 24 Maret 2022: Konflik Laten dengan Nino Terbuka, Al Membiarkan Reyna Mengambil Keputusan

UNHCR, badan pengungsi PBB, mengatakan 3.328.692 warga Ukraina telah pergi sejak perang dimulai pada 24 Februari, di mana 58.030 lainnya bergabung dengan eksodus sejak pembaruan hari Jumat.

Pada 24 Februari, Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina setelah republik rakyat Donetsk dan Luhansk meminta bantuan untuk membela diri. Apa yang terjadi setelah operasi militer itu adalah serangkaian sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat yang menargetkan ekonomi Rusia.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x