ZONA PRIANGAN - Peneliti keamanan Check Point menemukan ancaman serius bagi semua orang yang menggunakan ponsel cerdas yang didukung chipset dari Qualcomm, per 2019 menguasai sekitar 40% pasar chipset dunia.
Para peneliti menyebut eksploitasi itu dinami "Achilles", demikian dilaporkan laman GSMarena.
Check Point menemukan lebih dari 400 baris kerentanan kode dalam prosesor sinyal digital Qualcomm SoC.
Baca Juga: Indramayu Buka Mal Pelayanan Publik Awal Tahun 2021
Tentu saja, mereka merahasiakan sebagian besar detail untuk meminimalkan risiko seseorang menggunakan eksploitasi.
Peretas berpotensi merekam panggilan, mencuri data, menginstal perangkat lunak berbahaya yang tidak dapat dihapus, dan bahkan membuat perangkat menjadi 'brick'.
Qualcomm telah mulai memperbarui driver dan kode tingkat rendah dan akan segera menyediakannya untuk vendor, yang kemudian perlu mendorong pembaruan untuk memperbaiki ponsel.
Baca Juga: Unik, Jumlah Kawanan Kera di Taman Kalijaga Tidak Pernah Berubah
Namun, analis mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinannya ada orang yang pernah menggunakan eksploitasi tersebut.