Menandai Jejak AI: Bagaimana Tanda Air Membantu Pengguna Mengidentifikasi Deep-Fake dan Bahaya Lainnya

- 24 Juli 2023, 06:37 WIB
Huruf AI (Artificial Intelligence) dan miniatur tangan robot dalam ilustrasi ini diambil pada tanggal 23 Juni 2023.
Huruf AI (Artificial Intelligence) dan miniatur tangan robot dalam ilustrasi ini diambil pada tanggal 23 Juni 2023. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/

ZONA PRIANGAN - Perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan (AI) termasuk OpenAI, Alphabet, dan Meta Platforms telah berkomitmen secara sukarela kepada Gedung Putih untuk menerapkan langkah-langkah seperti memberi tanda air (watermark) pada konten yang dihasilkan oleh AI guna membantu menjadikan teknologi ini lebih aman, demikian diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada hari Jumat.

"Berkomitmen ini merupakan langkah yang menjanjikan, tetapi kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan bersama-sama," kata Biden, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Dalam sebuah acara di Gedung Putih, Biden menyuarakan kekhawatiran yang semakin berkembang terkait potensi penggunaan kecerdasan buatan untuk tujuan yang mengganggu, dengan menyatakan bahwa "kita harus memiliki pandangan jernih dan waspada terhadap ancaman dari teknologi-teknologi baru" terhadap demokrasi AS.

Baca Juga: Mengintip Era Baru: Bagaimana Kecerdasan Buatan Mengubah Wajah Jurnalisme

Perusahaan-perusahaan tersebut, yang juga mencakup Anthropic, Inflection, Amazon.com, dan mitra OpenAI, Microsoft, berjanji untuk menguji sistem dengan cermat sebelum mengeluarkannya dan berbagi informasi tentang cara mengurangi risiko serta berinvestasi dalam keamanan cyber.

Langkah ini dianggap sebagai kemenangan bagi upaya pemerintahan Biden untuk mengatur teknologi ini, yang telah mengalami lonjakan investasi dan popularitas di kalangan konsumen.

"Kami menyambut baik kepemimpinan presiden dalam menyatukan industri teknologi untuk menyusun langkah-langkah konkret yang akan membantu membuat AI lebih aman, lebih aman, dan lebih bermanfaat bagi publik," tulis Microsoft dalam sebuah pos blog pada hari Jumat.

Baca Juga: Mogok Kerja Hollywood: Aktor dan Penulis Bersatu Lawan Kecerdasan Buatan

Sejak kecerdasan buatan generatif, yang menggunakan data untuk menciptakan konten baru seperti prosa yang terdengar seperti manusia seperti ChatGPT, menjadi sangat populer tahun ini, para legislator di seluruh dunia mulai mempertimbangkan bagaimana cara mengurangi bahaya teknologi yang sedang muncul ini terhadap keamanan nasional dan ekonomi.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x