Bard Google vs. ChatGPT: Duel Seru Teknologi Kecerdasan Buatan

- 20 September 2023, 14:00 WIB
Bard, pada bulan Agustus, menerima 183 juta kunjungan, 13 persen dari yang diterima ChatGPT.
Bard, pada bulan Agustus, menerima 183 juta kunjungan, 13 persen dari yang diterima ChatGPT. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Google, perusahaan di bawah Alphabet, mengumumkan pada hari Selasa bahwa Bard, kecerdasan buatan generatif buatannya, akan memiliki kemampuan untuk memeriksa fakta dalam jawabannya dan menganalisis data pribadi pengguna Google, seperti dilaporkan oleh laman Gadget 360.

Langkah ini diambil karena Google ingin mengejar popularitas ChatGPT yang tengah melambung.

ChatGPT, sebuah chatbot dari OpenAI yang didukung oleh Microsoft, dirilis tahun lalu dan memicu persaingan sengit di industri teknologi untuk memberikan akses kepada konsumen terhadap teknologi kecerdasan buatan generatif.

Baca Juga: Mengenal Bard: Chatbot AI Generatif Google yang Bisa Menulis Kode

Saat itu, ChatGPT merupakan aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada dan sekarang masuk dalam 30 besar situs web terpopuler di dunia.

Namun, Bard tidak mencapai tingkat popularitas yang sama. Pada bulan Agustus, Bard hanya menerima 183 juta kunjungan, atau sekitar 13 persen dari yang diterima oleh ChatGPT, menurut firma analisis situs web Similarweb.

Untuk memenangkan persaingan di dunia kecerdasan buatan yang bergerak cepat, Google kini menghadirkan Bard Extensions, yang memungkinkan pengguna untuk mengimpor data dari produk Google lainnya.

Baca Juga: Menggali Fenomena ChatGPT: Dari Lonjakan Popularitas Hingga Perubahan Tren

Misalnya, pengguna dapat meminta Bard untuk mencari file-file di Google Drive atau memberikan ringkasan dari kotak masuk Gmail pengguna.

Saat ini, pengguna Bard hanya dapat mengakses informasi dari aplikasi-aplikasi Google, tetapi Google bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan eksternal untuk menghubungkan aplikasi mereka ke dalam Bard di masa depan, kata Jack Krawczyk, Direktur Produk Senior Google.

Fitur baru lainnya dalam Bard adalah untuk mengatasi masalah yang sering muncul dalam kecerdasan buatan generatif, yaitu jawaban yang tidak akurat yang dikenal sebagai "halusinasi".

Baca Juga: Revolusi Media Sosial: Threads Melampaui ChatGPT dalam Rekor Pertumbuhan Pengguna!

Pengguna Bard akan dapat melihat bagian mana dari jawaban Bard yang berbeda dan sejalan dengan hasil pencarian Google.

"Kami menyajikan (Bard) dengan cara yang mengakui ketika ia tidak yakin," kata Krawczyk, menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan pengguna terhadap kecerdasan buatan generatif dengan menjadikan Bard bertanggung jawab.

Fitur baru ketiga memungkinkan pengguna untuk mengundang orang lain ke dalam percakapan dengan Bard.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah