Tempat Kelahiran Buddha Gautama di Nepal Terlarang bagi Tiktoker, Dianggap Mengganggu Kesucian

23 Juli 2022, 21:18 WIB
TikToker dilarang keras berada di tempat suci di Nepal.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Budaya ‘influencer’ dan perekam video di berbagai landmark terkemuka di dunia telah banyak memicu kemarahan publik.

Kini beberapa lokasi telah dilarang bagi para pelangggar atau siapapun yang mencoba meningkatkan follower dengan mengeksploitasi tempat-tempat suci di video mereka.

Ada beberapa insiden yang melibatkan para kreator TikTok dan YouTube di landmark-landmark terkenal di seluruh dunia.

Baca Juga: Danau Setupatok, Tempat yang Indah namun Penuh Misteri

Contoh terbaru datang dari Nepal, di mana para pejabat dan manager situs telah melarang para influencer untuk mengunjungi situs sejarah dan keagamaan seperti Ram Janaki dan kuil-kuil Gadhimai, tempat ziarah penganut Buddha Lumbini, dan Stupa Boudhanath Kathmandu.

"Membuat rekaman TikTok dengan memainkan musik yang keras bisa mengganggu para peziarah dari seluruh dunia yang datang ke tempat kelahiran Buddha Gautama," kata Sanuraj Shakya dari Lumbini Development Trust kepada laman Rest of World.

"Kami telah melarang membuat konten TikTok di dalam dan sekitar taman suci, di mana kuil-kuil utama berlokasi.”

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Di media sosial, ada banyak video singkat terutama para wanita muda tengah menari-nari di situs-situs suci, yang bisa ditemukan dengan pencarian untuk rekaman tujuan wisata terkenal.

Personel keamanan dan kamera pengintai telah ditempatkan di berbagai lokasi sekitar Nepal untuk menangkap dan mengusir para pelanggar aturan.

Belum lama juga terjadi di Bali, seorang influencer yoga warga Rusia telah dideportasi karena berfoto telanjang di bawah pohon keramat.

Baca Juga: Bantimurung, Dipercaya Sebagai Lokasi yang Bisa Melepas Semua Kemurungan, Kok Bisa Ya?

Selebgram Alina Fazleeva, juga dikenal oleh pengikutnya sebagai Alina Yoga, berpose telanjang di bawah pohon kayu putih berusia 700 tahun, yang memprovokasi para petugas untuk bertindak.

Aline kemudian menghapus foto-foto aslinya dan merilis video permintaan maaf untuk menjawab kemarahan publik.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Rest of World

Tags

Terkini

Terpopuler