Mengenal Wisata Edukasi Marerang di Majalengka, Wajib Dikunjungi

- 7 Maret 2021, 17:37 WIB
Wisata Edukasi Marerang di Majalengka.
Wisata Edukasi Marerang di Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar

Sementara mencari pekerjaan lainpun tidak bisa, berdagang sebagian tidak punya modal dan bakat.

Latar belakang lainnya pembangunan lokasi wisata inipun untuk menghilangkan kesan minor yang terjadi belakangan ini, yang beberapa waktu lalu sempat ada remaja usia 19 tahun membunuh tetangganya dan korbannya adalah pamili Wiwin. Sejak itu kesan yang muncul di Blok Iser adalah sesuatu yang  tidak enak di dengar.

Wiwin kemudian mengajak beberapa wanita kampung tersebut untuk mengubah tempat tersebut menjadi sebuah wisata, agar memiliki aktifitas dan Blok Iser bisa menjadi tempat yang banyak dikunjungi orang luar.

Baca Juga: Savadori dan Espargaro Memperkenalkan Mesin MotoGP Untuk Musim 2021 pada Peluncuran Secara Online

Semula mengajak membersihkan sampah terlebih dulu. Itu berlangsung hingga beberapa pekan karena banyaknya sampah yang banyak serta banyak beling.

Sampah dikubur ke lubang semua dikerjakan 37 perempuan karena kaum laki-laki tak bersedia serta menganggap sebuah pekerjaan yang sia-sia.

“Kebun bambu ini milik lima orang warga, mili Ma Emin,  Sarbini,  Rasih,  Wiwin, Onoh. Semua pemilik mengijinkan untuk dirubah menjadi tempat wisata dan mereka bergabung untuk mengelola dan membersihkan dan mereka kini berjualan di kawasan wisata ini. Pemuda saat itu tidak ada yang merespon, tapi sebagian bapak-bapak akhirnya bersedia membantu kami,” kata Wiwin yang menamai kelompoknya Kartini Iser.

Baca Juga: V BTS Menghilang di Medsos, Penggemar Bilang WE MISS YOU TAEHYUNG, Hingga Tren di Dunia, Dimana V?

Setelah dibersihkan mulai menarik dihias dengan dekorasi dan akhirnya awal November tahun 2020 lalu dilucurkan wisata “Marerang”.

Untuk menjadi sebuah wisata seperti saat ini Wiwin menyebut menghabiskan dana sekitarn 80.000.000 yang sebagian diantaranya masih utang ke toko matrial.

Saat ini jumlah pengunjung yang datang disaat hari libur seperti Minggu telah mencapai kurang lebih 200 orang.

Baca Juga: Sudah Dibuka Kartu Prakerja Gelombang 13, Jangan Kelewat dan Ikuti Cara Mudah Mendaftarnya

Setiap pengunjung dipungut retribusi sebesar Rp 2.000 dan pedagang dipungut Rp 5.000 per hari. Namun pemilik kebun setiap bulannya diberi uang sewa sebesar Rp 100.000.

Wisata Marerang inipun tak hanya menyuguhkan tempat, namun juga menyuguhkan permainan yang bersifat mendidik diantaranya berlatih jaipong dengan instruktur seniman asal Desa Gandu,  Kecamatan Dawuan Ela.

Bermain karinding, dadaluan, engklek, gatrik, dam-daman, depuk ada juga yang menyebut encrak, lompat tali dengan dimbing seorang seniman Ende Tusida atau lebih akrab disebut Entus.

Baca Juga: Amitabh Bachchan Selesai Operasi Mata, Faktor Usia Membuat Masa Pemulihannya Berjalan Lambat

Wisata ini benar-benar bisa menjadi wisata edukasi bagi anak-anak.

Karena wisata kebun mambu, disanapun ada makanan yang dibuat dari iwung (bambu muda) yakni kerupuk iwung dan bronis iwung, bedanya brobis iwung harus dipesan, sementara kerupuk diproduksi secara rutin.

Untuk mencapai ke lokasi tersebut pengunjung bisa menempuh jalan dari Desa Parung, Kecamatan Leuwimunding di ruas jalan Rajagaluh-Cirebon atau juga bisa dari Gelok Mulya, Kecamatan Sumberjaya.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah