Turis Panik dan Bingung Ketika Disuruh Turun di Bahama Gegara 2 Kapal Pesiar Belum Bayar Utang Bahan Bakar

- 7 Februari 2022, 10:07 WIB
US Marshals menyita kapal pesiar populer Crystal Serenity dan Crystal Symphony di Bahama menyusul tuduhan bahwa pemiliknya gagal membayar tagihan bahan bakar.*
US Marshals menyita kapal pesiar populer Crystal Serenity dan Crystal Symphony di Bahama menyusul tuduhan bahwa pemiliknya gagal membayar tagihan bahan bakar.* /Instagram /@crystalcruises

ZONA PRIANGAN - Para turis yang menggunakan Crystal Serenity dan Crystal Symphony gagal menikmati perjalanan yang indah bukan karena aturan Covid atau munculnya Omicron.

Mereka justru dibiarkan telantar dan dilanda kebingunan karena diturunkan sebelum perjalanan wisata selesai.

Tragisnya, banyak turis berusia lanjut masuk dalam kekacauan ketika diperintahkan turun di Bahama padahal tujuan awal ke California.

Baca Juga: Seperti Film Horor, Perut Ikan Paus Meledak, Seisi Kota Tainan Dilumuri Darah dan Jeroan

Insiden memalukan itu berawal dari penyitaan kapal pesiar Crystal Serenity dan Crystal Symphony oleh US Marshals.

Sepasang kapal mewah itu disita karena dianggap tidak membayar utang/tagihan bahan bakar sebesar $ 4,6 juta.

“Sungguh akhir yang mengerikan dan memalukan dari apa yang disebut sebagai jalur #cruise mewah,” cuit penerbit Cruise Law News dan pengacara maritim Jim Walker.

Baca Juga: Cek Fakta: Tikus dengan Mudah Mengalahkan Gajah dengan Cara Memanjat Belalainya

Kekacauan juga melanda turik yang menggunakan kapal ketiga, Crystal Endeavour, kapal terbaru dan termewah, disita di Argentina, lapor Cruise Law News.

Serenity and Symphony 'membuang' penumpang mereka di Bimini sebelum berlayar demi keamanan perairan internasional.

Para penumpang, beberapa di antaranya diharapkan untuk berlayar ke California, diangkut ke Fort Lauderdale dan kemudian dibiarkan berjuang sendiri.

Baca Juga: Dua Gadis Merasa Kapok Tidur di Hotel Adelphi Liverpool, Mencium Bau Daging Busuk dan Mendengar Suara Tembakan

“Lima jam masuk, kami turun dari feri hanya untuk menemukan semua barang bawaan dibuang di mana-mana, warna dan nomor TIDAK bersamaan, barang bawaan jatuh, tidak ada porter dan TIDAK ADA REPS KRISTAL. TIDAK ADA,” tulis penumpang Serenity Allyn Jaffrey Shulman di Facebook.

“Tidak ada yang memberi instruksi. Tidak ada yang membantu orang tua. Itu adalah pemandangan yang memalukan.”

Pemasok bahan bakar Peninsula Petroleum Far East mengajukan keluhan di Florida bulan lalu untuk meminta surat perintah penangkapan terhadap kapal pesiar di bawah undang-undang laksamana AS, The Daily Mail melaporkan.

Baca Juga: Gegara Mainan Handphone, Balita Usia 22 Bulan Bikin Hancur Keluarga, Belanja Online dalam Beberapa Paket

Kapal-kapal itu menurunkan penumpang mereka dan menghantam laut lepas setelah hakim pengadilan distrik federal AS Darrin Gayles menyetujui surat perintah tersebut.

Masih belum jelas bagaimana pejabat AS memiliki wewenang untuk menyita kapal-kapal di Bahama, lapor Cruise Law News yang dikutip nypost.

Sementara itu, penumpang kapal Crystal Endeavour turun pada hari Jumat saat kapal ditahan di Ushuaia, Argentina.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Otoritas maritim Argentina menahan kapal Crystal Endeavour dengan alasan belum membayar beberapa jenis tagihan, Seatrade Cruise News melaporkan.

Masalah tersebut diselesaikan pada Sabtu malam, situs tersebut melaporkan, dan Endeavour diizinkan untuk berlayar lagi dalam perjalanan ke Uruguay.

"Kami tidak dapat mengomentari masalah hukum yang tertunda saat ini," kata juru bicara Crystal Cruises Vance Gulliksen kepada The Daily Mail.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

“Pelayaran Crystal Serenity dan Crystal Symphony berakhir bulan lalu dan tidak ada tamu di dalamnya," ujarnya.

“Para perwira dan awak kapal dirawat dengan baik dan tinggal di akomodasi tunggal yang beberapa di antaranya adalah kamar tamu," tuturnya.

"Kami memastikan mereka nyaman dan dapat menikmati berbagai fasilitas di atas kapal. Anggota kru telah dibayar sesuai jadwal normal mereka dan kami memenuhi dan melampaui semua kewajiban kontrak,” jelasnya.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Crystal Cruises dimiliki oleh konglomerat yang berbasis di Hong Kong, Genting Hong Kong.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x